Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Untukmu

27 April 2023   23:07 Diperbarui: 27 April 2023   23:09 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Shutterstock.com/ szefei via merdeka.com

Tak layu kembang bertumbuh

Kala air membasuh akarmu

Semua luruh tak tersisa utuh

Detak waktu tak sisakan ampunan

Angkuhmu tepis ragumu dalam kelam

Kubiarkan tenggelam tak berudara

Sempit sesak dengan terjal lakumu

Berlari-lari lambaikan tangan

Menangkap awan yang kosong

Memeluk hampa tanpa terasa

Tak lelah kubisikkan malam mulai sepi

Suara malam bangunkan sepimu

Tersadar langkah sulit melaju

Langkah kaki terlilit ragu

Jalanmu tertutup teriakmu

Sekalipun badai mengitarimu

Tepis senyummu yang manis

Berganti tangis tak berujung

Apa yang kau cari 

Di antara belukar berduri

Ada mawar terselip indah

Indah tak tersentuh

Murung bersenandung sedih

Tanganku luka

Air mata menetes

Jiwa meronta

Meratap dan meraung

Jangan pergi

Jangan pergi 

Kau usap dirimu

Menutup khayalmu

Mata terbuka

Hanya bisa merasakan 

Tak bisa meraih hamparan kebahagiaan

(Isk) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun