Kabari aku
Bila kau lelah dalam tumpahkan sinarmu
Agar aku bersiap usir lelahmu
Bila kau bosan  rintikkan hujanmu
Katakan juga padakuÂ
Agar aku bersiap memukul kebosananmu
Sambut mentari pagi ini
Ada yang beda tumpahan sinarnya
Seakan lebih meronaÂ
Sedikit menggodaÂ
Kubalasnya dengan senyum merekah
Aku terusikÂ
Terusik kebahagiaanÂ
Akankah kita terus dalam senyum
Berlari-lari dalam diam
Letihnya melebihi pacuan dunia
Letihnya tak senyap atau hilang
Hanya tetesan air yang berani datang
Rintikkan terus airnya semalam
Dari asal di mana berasal
Aku teduh bersama hatiku
Gemericik air tak bosan kudengar
Pagi ini kuterbelalak
Awan putih sedikit menyeruakÂ
Di antara hamparan luasnya si langit biru
Ahh,....ke mana  sang hujanÂ
Nanti dulu, biarkan kehangatan ini manjakan tubuh
Hujan akan datang tepat pada waktunya
Mentari pun masih dengan senangnya
Usapku dengan tangan hangatnya
Katakan padakuÂ
Jika kawanku lelah dalam tumpahkan sinarnya
Agar aku bersiap usir lelahmu
Jika kawanku bosan dalam tumpahkan hujannya
Katakan padakuÂ
Agar aku bersiap memukul kebosananmu
(Isk)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H