Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terlihat Menang Sesungguhnya Kalah

21 November 2020   08:42 Diperbarui: 21 November 2020   08:46 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara indahnya melekat di hati penikmatnya

Seakan terus terdengar dan terngiang

Bahkan kini lebih banyak lagi penikmatnya

Kemerduan dan keindahan adalah abadi

Getaran hati para penikmatnya berlimpah

Hingga bisa menggetarkan kursi sang raja

Tak ada yang bisa dilakukan 

Sekalipun titah kuasa sudah dijalankan patih

Sekarang hanyalah menunggu kursi rubuh

Tanpa ada yang bisa dicegah atau disalahkan

(Isk) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun