Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Matilah Jumawa

18 November 2020   21:52 Diperbarui: 18 November 2020   21:57 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanah kini merunduk

Menahan malu tak terkira

Betapa congkaknya ia kepada langit

Bertanya siapa terbaik dan tertinggi

Dari semua yang ada di jagad raya

Langit enggan menjawab

Tak terkira

Mentari mengurai jawaban

Mana tanganmu teriak mentari ke tanah

Tanah berikan tangan dengan mata basah

Tangan tanah disandingkan ke tangan langit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun