Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Gundah Semakin Kelam

11 Juni 2020   00:03 Diperbarui: 10 Juni 2020   23:54 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gemetar tangan genggam surat berisi kabar

Entah apa yang harus kuceritakan 

Tak boleh ada dilema kata suara hati

Pergilah gundah 

Jangan selimuti aku dengan mendung tebal

Tahukah kau 

Ku tak akan terkoyak atau lunglai

Sekalipun kaki dan tangan terikat akar jahilmu

Tak ampun kegundahan halangi karpet mentariku

Seribu gundah ku tak akan lari

Ku dekati kau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun