Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada "Pengemis Online" Survive Gaya Baru

28 Mei 2020   00:49 Diperbarui: 28 Mei 2020   01:38 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini bahaya pengemis online

Rata-rata mereka mengaku kena pemutusan hubungan kerja dan perumahan dari perusahaan dan banyak kepentingan yang diutarakan dengan digital. Jangan pernah memberikan nomor rekening karena bisa saja hal tersebut digunakan untuk menggali informasi selanjutnya.

Terus apa definisi pengemis online?

Mengemis internet adalah mengemis versi elektronik atau versi dunia maya dengan meminta uang atau kebutuhan lainnya pada orang yang tidak dikenali. Nah inilah definisi yang perlu dikenali dari Wikipedia dan sudah intens berlangsung sekarang.

Beda tidak bayangan pengemis harfiah dengan pengemis kekinian? Hal ini tentunya bisa jadi harapan masyarakat kepada pemerintah segera menyelesaikan. Bisa saja dengan nama Satgas Pengemis online yang bekerjasama dengan Menkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informasi RI). Ah lagi-lagi tambah bajet aja ya buat tugas yang semestinya dilakukan.

Sekretaris Perusahaan PT BRI (Persero) Tbk Amam Sukriyanto mengatakan informasi nomor rekening itu memiliki konsekuensi yang harus diwaspadai. Perlu disimak apa kata Sekper PT BRI (Persero) tersebut. 

Amam mengatakan social engineering atau modus manipulasi nasabah untuk memberikan informasi pribadi bisa saja dilakukan oleh oknum tertentu. Hal ini dapat dilakukan lewat sambungan telepon atau pun percakapan pribadi untuk merayu dan mengintimidasi nasabah.

Jujur aja saya bukan bagian korporasi BUMN tapi ya memang marak banget upaya menyedot empati dan saya menginginkan kita tak masuk bagian dari penipuan pengemis online.

Pemerintah seharusnya hadir dan tuntaskan apa yang disebut pengemis online yang lebih bersahaja dengan gaya baru. Bukankah pengemis bagian dari masyarakat yang terlindungi berdasarkan Undang-Undang karena ketidak berdayaannya di tengah situasi krisis? 

Terlebih dari itu, ini jadi peluang Iwan Fals menciptakan lirik kekinian mengikuti zaman karena sudah beda situasi dan jadi pembelajaran bagi saya dan lainnya dan catat ketimpangan sosial yang ada kekinian. (Isk)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun