Biasanya sesudah proses kegiatan bersih-bersih rumah pada saat zaman dulu ada proses yang namanya cuci rambut dengan "merang". Merang adalah batang padi yang telah kering lalu dibakar dan dicampur dengan air di ember.Â
Betapa riangnya kami sekeluarga membasuh rambut dengan air merang di depan rumah yang juga dilakukan para tetangga. Namun entah mengapa tradisi itu kini sudah tidak ada lagi, apakah mungkin sudah tergantikan dengan shampo atau pencuci rambut modern?
Bersih-bersih secara fisik seharusnya didahului dengan bersih-bersih hati dan jiwa melalui pembayaran zakat fitrah. H-1 lebaran biasanya puncak ramai berbondong-bondong orang mengantarkan beras atau uang kewajibannya masing-masing atau keluarga ke panitia penerimaan zakat di masjid atau mushola lingkungan.
Nah, ada rasa yang plong ketika semua proses bersih-bersih fisik dan jiwa sudah dilakukan. Ada rasa yang penuh makna saat malam-malam jelang datang lebaran. Semua memasuki masa perenungan mendalam dipenuhi rasa bersyukur masih diberikan nikmat umur panjang dapat diberikan kesempatan menjalani ibadah Ramadan dan mengalami lebaran tahun ini. Mari Sambut lebaran dengan hati bersih, fisik bersih apalagi rumah yang bersih. (Isk)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H