Senangnya mendengar lebaran akan tiba karena terbayang-bayang kesyahduan seperti sebelum-sebelumnya. Tak ada kata yang bisa mewakili kegembiraan hati sambut Iedul Fitri.Â
Entah mengapa datangnya Iedul Fitri sangat membawa keceriaan seperti akan datangnya tamu agung. Semua perlu disiapkan agar suasana lebih segar dan ada nuansa baru sambut lebaran.
Sejak saya kecil bersama adik-adik yang terhitung lima bersaudara dalam keluarga besar Haji Ramli Hassan jelang lebaran jadi keasyikan tersendiri.Â
Dahulu kertas koran dibasahi air jadi media lap kaca hingga mengkilat ditambah pembersih. Masing-masing memegang kertas koran basah dengan tugas yang sudah ditetapkan areanya.Â
Kadang lucunya adalah bukan bertambah bersih malah bertambah kerjaan orang tua karena ya namanya juga anak-anak yang penting ikut bantu-bantu. Kertas koran malah berserakan di mana-mana disertai kaca yang malah tambah buram. Itu dulu dan jadi cerita yang tertanam dan jadi senyum jika diingat.
Kerja Bareng Keluarga
Kini cerita berbeda ketika sudah pada besar dan dewasa. Bersih-bersih benar dilaksanakan dimulai pembenahan tata letak perabot barang dari ruang tamu hingga dapur. Tentunya bagian depan rumah terlebih dahulu dirapihkan agar tidak terlihat kotor seperti kaca dan tembok. Cat rumah bisa dicat ulang dengan warna yang sama atau dirubah dengan warna baru semuanya penuh musyawarah dalam mengambil keputusan.
Semua bergembira lakukan kegiatan bersih-bersih layaknya menyambut tamu suci yang akan hadir. Kebersihan rumah jadi target inti guna sambut para tamu tetangga, kolega dan saudara. Â
Tentunya ada hal lain yang dipetik saat momen kumpul bersih-bersih yaitu sarana rekatan persaudaraan anggota keluarga yang jadi tambah dekat secara bathin terlebih lagi kebersihan adalah bagian dari iman.
Sarang laba-laba banyak terdapat di sudut-sudut plafond rumah dan bergantian saling membersihkan dengan sapu. Tata letak kursi biasanya jadi ladang debat kusir antar keluarga karena biasanya selalu ganti posisi setiap tahun.
Shampo Merang Tergantikan Shampo modern