Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Emak Saya Bilang, Harga dan Ketersediaan Bahan Pangan Cenderung Stabil

29 April 2020   17:18 Diperbarui: 29 April 2020   17:28 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadan 2020 minggu pertama telah berjalan walaupun pandemi corona masih menyelimuti. Banyak hal yang berbeda dari semua yang biasanya berlangsung di semua sektor. Apapun yang terjadi semua tetap mesti berjalan dengan penyesuaian dan aturan yang disarankan seperti bekerja dari rumah. 

Nah, untuk Ramadan sendiri sebenarnya memang sangat special dalam segala persiapannya seperti Ibadah puasa wajibnya dan juga makanannya yang menjadi penyegar saat berbuka dan sahur. 

Berbeda dari hari-hari biasanya karena penganan atau cemilan serta kuliner khas biasanya hadir di bulan puasa. Tingkat konsumsi makanan yang meningkat pastinya ada pergerakan juga dong ya di pasar dengan harga dan ketersediaannya.

Sedikit penasaran saya coba cari tahu apa yang terjadi dengan harga bahan pangan. Sejauh mana perbedaan tahun ini dengan tahun kemarin. Terus untuk tahun ini dengan adanya pandemi corona adakah pengaruhnya harga bahan pangan sebelum dan saat puasa ? 

tak jauh-jauh cari info langsung saja saya ke emak. Sebagai seorang  ibu rumah tangga sudah tentu tahu pasti  kondisi harga bahan pangan. Selain ibu rumah tangga, emak saya juga pedagang kelontong di suatu pasar di Jakarta Selatan.

Saya mungkin hanya ingin menanyakan beberapa bahan pangan yang bisa jadi perbandingan harga sebelum dan saat puasa. Telur ayam negeri jadi topik pertama yang sangat saya ingin tanyakan. Ada yang saya baru tahu mengenai fluktuasi harga telur ayam negeri. Emak saya bilang jika harga daging ayam negeri naik pasti akan diikuti oleh kenaikan harga telurnya. 

Harga per kilo telur ayam negeri saat ini adalah Rp 25.000 . Lebih rendah dari harga sebelum puasa yang mencapai Rp. 28.000 lumayan ada selisih Rp. 3000.

Lanjut ke harga daging ayam negeri yang biasanya ada peningkatan konsumsi di bulan Ramadan. Harga daging ayam negeri seperti dikatakan emak saya dihitung per ekor dengan harga Rp 35.000 ukuran besar. Ada juga pilihan lainnya dengan harga Rp.30.000 ukuran kecil. Harga daging ayam negeri terbilang tidak mahal dan juga tidak terjadi fluktuasi besar diimbangi ketersediaan yang melimpah. 

Semakin menarik simak obrolan emak saya tentang pasar dan harga bahan pangannya. Pastinya ada rasa penasaran, kebingungan atau bisa dikatakan kok tumben dalam hati emak kenapa saya tanya-tanya harga bahan pangan. Dari telur dan daging ayam saya coba masuk ke harga daging sapi. 

Biasanya setiap tahun berita atau informasi daging selalu muncul atau bahkan heboh. Tapi ya hanya dari beritanya tidak langsung datang ke tukang dagingnya. 

Kali ini boleh lah sekalian saya tanya ke emak saya beda ngga sih harga daging sapi jelang bulan puasa dan saat masuk puasa. Saat ini harga daging sapi duduk di angka Rp. 120.000/Kg. Harga itu untuk daging sapi lokal kualitas bagus beda harga dengan daging sapi impor atau dengan sebutan lainnya daging beku. Pengamatan dari emak saya daging sapi terbilang laku saat ini di pasar.

Saya coba gali ingatan saya tentang apa yang terjadi dan ramai dibicarakan terkait bahan pangan. Gula, ya gula yang saya ingat ketika masih masuk kantor normal sebelum WFH gula jadi pembicaraan karena ada lonjakan harga dan langka ketersediaannya. Nah mumpung masih bersama emak bolehlah tanya perihal gula. 

Uniknya dijelaskan emak saya tentang harga gula dengan pembedanya. Gula non merk didapatkan dengan harga Rp. 18.000 berbeda dengan yang kemasan ber merk malah bisa di sekitaran Rp 15.000. Tepung terigu masih harga normal sebesar Rp 10.000 kemasan kiloan bermerk. Sedangkan tepung terigu non merk dibawah harga Rp 10.000. Nah artinya tepung terigu ini kebalikannya ya dengan kondisi yang terjadi dengan gula.

 Sepertinya tidak banyak membahas bahan pangan tapi seru juga ya ngalor ngidul dan jadi tahu info dari emak saya. Agak melenceng sedikit dari tema bahan pangan yang sedang saya bahas sebab penasaran juga. Bagaimana dengan bumbu dapur ? semua bumbu dapur terbilang murah harganya hanya bawang merah yang dijelaskan emak saat ini kisaran 60 ribuan. 

Terkadang emak saya beli bawang merah seperempat kilo Rp 15.000 tidak banyak untuk satu menu masakan. Harga bawang merah sebelumnya mencapai Rp 40.000. 

Jadi saat ini ada kenaikan dari harga sebelumnya sebesar Rp. 20.000. Ditambahkan lagi info beras dan minyak goreng yang juga masuk kategori sembako tidak ada perubahan Saat ini dikatakan oleh emak bahwa harga bahan pangan secara umum cenderung stabil. Penutup ulasan yang jadi tambahan emak saya bahwa tahun-tahun sebelumnya bahan pangan langka tapi harga naik. 

Kondisi ini  berbeda dengan saat ini  dimana ketersediaan bahan pangan ada dan harga juga cenderung stabil. Namun begitu tetaplah kondisi pandemi corona sangat berpengaruh dan berakibat pembeli berkurang meskipun ada ketersediaan barang. Mari kita doakan bersama agar kita semua keluar dari pandemi covid 19 dan kembali seperti sedia kala. (Isk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun