Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Pipit Riang bersama Hujan dan Sang Surya

20 Februari 2020   14:44 Diperbarui: 20 Februari 2020   14:51 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilalang, dedaunan, dan tanah jadi padu

Tak padam irama layaknya bersahutan dengan angin

Sesekali petir dengan hiasan sinarnya menggelegar

Sang Pipit terus mencoba teriakan ceritanya

Asa tak bisa menunggu

Kau kudengar ...ceritamu sudah kudengar

Teruskan ceritamu kata hujan dengan lembut

Namun tak kujanjikan pelangi dimalam hari

Tak akan tampak sekalipun memohon

Surya hanya terdiam saksikan

Hanya mendengar dan berharap pagi kan datang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun