Kembali lagi kepada Semar, Gareng, dan Petruk. Karena mereka tokoh asli Nusantara, bahkan sebelum orang Melayu Tua dan Mudah datang, tidak ada salahnya merekalah yang berhak digadang sebagai superhero khas Nusantara.
Mungkin perlu ada penyebutan Super Gareng atau Captain Petruk untuk diangkat menjadi superhero zaman modern saat ini. Penggubahan nama ini lebih sekedar agar dapat diterima anak-anak zaman sekarang yang sudah terbiasa mengenal istilah asing supaya terdengar lebih keren.
Namun ada satu pelajaran penting jika Semar, Gareng, dan Petruk ini jadi diangkat sebagai superhero kita. Tidak seperti kebanyakan superhero atau jagoan, ketiga tokoh ini bukanlah sosok para laki-laki yang ganteng bin gagah, mereka itu layaknya laki-laki kebanyakan yang ada dalam kehidupan nyata sehari-hari di sekeliling kita.
Banyak sekali laki-laki di sekitar kita, seperti ayah kita, saudara, dan teman-teman yang gendut, kurus, buncit, kerempeng, hitam kulitnya, besar hidungnya, pesek, dan masih banyak lagi bentuk rupa mereka. Tapi justru orang-orang seperti merekalah banyak bermuncullan pahlawan-pahlawan hebat dalam dunia nyata.
Mereka bukan pahlawan fiksi, tapi mereka adalah pahlawan fakta yang benar-benar ada.
Nah, dengan kehadiran Semar, Gareng, dan Petruk yang tidak sempurna itulah yang dapat memberikan pelajaran bagi kita semua, bahwa superhero atau pahlawan itu tidak dilihat dari rupa luarnya tapi justru dari perilaku dan kebijaksanaannya yang dapat membantu banyak orang lain.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H