Kembali kepada jujutsu di keluarga Gracie ini, kejeniusan Helio Gracie sebagai seorang ahli beladiri kemudian dapat menciptakan suatu cabang ilmu beladiri baru yang kelak dikenal sebagai jujutsu dari Brazil atau Brazilian Jujutsu.
Sebagaimana yang telah dilakukan oleh gurunya Mitsuyo Maeda dan memang pada masa itu sepertinya sudah menjadi kebiasaan lumrah untuk saling menantang beladiri lain dalam rangka agar dapat membuktikan petarung mana yang paling hebat.Â
Tradisi itupun masih berlanjut dan dilakukan oleh Helio Gracie, terlebih beladiri yang dimodifikasi oleh keluarga Gracie ini masih tergolong muda dan perlu banyak dikenal masyarakat dan juga banyak pembuktian jika beladiri ini memang telah teruji di setiap laga pertarungan melawan petarung lainnya membuat banyaknya tantangan yang diladeni oleh keluarga Gracie.Â
Tercatat hampir semua pertandingan tersebut berhasil dimenangkan oleh keluarga Gracie, walaupun memang ada beberapa kekalahan tapi lebih banyak menangnya.
Beladiri jujutsu dari Brazil ini cukup unik daripada beladiri lain, mengapa dianggap unik? Karena jika sebagian besar beladiri itu biasanya bertarung dengan posisi berdiri, menggunakan kaki dan tangannya untuk menyerang, dan berusaha menghindarkan seminimal mungkin agar tidak terjatuh karena biasanya ada peraturannya kalau terjatuh maka dianggap kalah atau dapat mengurangi nilainya.Â
Akan tetap di jujutsu dari Brazil ini memang diawali dari berdiri namun kemudian hampir seratus persen permainannya itu dilakukan dibawah atau dilantai, tubuh yang terjatuh atau punggung yang menyentuh lantai sudah biasa dan tidak dianggap sebagai kekalahan atau pengurangan nilai.Â
Bahkan ada beberapa posisi permainan yang dalam keadaan punggung tersentuh lantai sepenuhnya dan dari posisi seperti itu banyak tehnik bisa dilakukan yang berpeluang untuk mendapatkan nilai atau mengunci lawan sampai tidak berdaya atau menyerah.
Tidak berdaya atau menyerah sehingga melakukan tap out merupakan tujuan akhir dari para petarung jujutsu dari Brazil ini. Untuk dapat melakukan itu maka lahirlah beraneka ragam tehnik dan gerakan mematikan yang dapat dipraktekan tanpa menguras tenaga besar karena jika tehniknya sudah benar maka akan lebih efektif dibandingkan tenaga besar tapi tehniknya salah.
Pada awalnya beladiri ini mengikuti beladiri asalnya dari Jepang dengan harus memakai gi atau seragam beladiri khas Jepang, akan tetapi terjadi evolusi karena tidak semua orang dapat membeli gi jujutsu yang tergolong mahal bahkan sampai saat ini. Evolusi tersebut adalah berkembangnya permainan jujutsu dengan tanpa memakai gi atau istilahnya dikenal sebagai no gi.Â
Apakah ada perbedaannya? Cukup banyak karena jika memakai gi itu lebih berat maka dengan no gi akan lebih ringan tubuh kita, disisi lain dengan gi banyak tehnik yang hanya dapat dikeluarkan dengan memanfaatkan gi kita atau gi lawan, sedangkan dengan no gi maka muncul tehnik yang telah disesuaikan untuk tetap mematikan dan efektif dalam membuat lawan menyerah dengan tehnik gubahan itu.
Bagi penggemar beladiri yang kurang menyukai pertarungan bawah yang kelak dikenal sebagai groundfight atau grappling mungkin akan melihat bahwa pertarungan ini tidak lumrah dan terkesan aneh dan lucu, mereka akan berpikir masa berkelahi seperti itu.Â