Mohon tunggu...
Adi Dibyo
Adi Dibyo Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SDI Makarima Kartasura dan Konsultan inklusi

Suka dengan yang namanya Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahasa Reseptif Vs Bahasa Ekspresif, Apa Perbedaannya?

25 Januari 2025   09:00 Diperbarui: 21 Januari 2025   08:43 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agar anak-anak dapat mengikuti arahan, mereka harus mengembangkan kemampuan bahasa reseptif. Mereka harus dapat memahami apa yang diminta dari mereka, memikirkan apa yang perlu mereka lakukan, dan bertindak sesuai dengan itu. Jika seorang anak menunjukkan bahasa reseptif, mereka dapat memahami dan melaksanakan instruksi sederhana hingga kompleks yang diberikan oleh orang tua, guru, atau pengasuh.

Mengartikan Isyarat Sosial dan Informasi Kontekstual

Menafsirkan isyarat sosial dan informasi kontekstual merupakan aspek penting dari bahasa reseptif. Bahasa reseptif melibatkan pemahaman makna harfiah kata-kata dan konteks sosial dan situasional yang mendasari terjadinya komunikasi. Keterampilan ini memungkinkan individu untuk melakukan interaksi sosial secara efektif, memahami pesan, dan merespons dengan tepat dalam berbagai lingkungan sosial.

Bahasa reseptif memungkinkan individu untuk memahami norma-norma sosial, ekspektasi, dan kekhasan budaya yang memengaruhi komunikasi, seperti kontak mata yang tepat. Hal ini membantu mereka mengenali perilaku yang sesuai, merespons dengan sopan, dan menghindari miskomunikasi dalam situasi sosial yang beragam.

Apa itu Bahasa Ekspresif?

Bahasa ekspresif mengacu pada kemampuan untuk mengkomunikasikan pikiran, ide, emosi, dan kebutuhan seseorang secara efektif melalui bahasa lisan atau tulisan. Hal ini melibatkan penggunaan kata-kata, kalimat, gerak tubuh, dan ekspresi wajah untuk mengekspresikan diri dan menyampaikan pesan kepada orang lain. Kemampuan bahasa ekspresif yang kuat memungkinkan individu untuk mengartikulasikan pikiran mereka dengan jelas, terlibat dalam percakapan, bercerita, dan berpartisipasi secara aktif dalam berbagai lingkungan sosial dan akademis.

Pada anak usia dini, hal ini muncul dalam bentuk bertambahnya kosakata, pembentukan kalimat, percakapan, dan ekspresi emosi. Seiring dengan pertumbuhan anak, mereka mulai terlibat dalam cerita dan penjelasan lebih lanjut, menjawab pertanyaan, dan memulai percakapan.

Komponen bahasa ekspresif meliputi kosakata, tata bahasa, penggunaan bahasa, serta panjang dan struktur kalimat. Setiap elemen berkontribusi pada kemampuan bahasa ekspresif seseorang secara keseluruhan, yang memungkinkan mereka untuk secara efektif menyampaikan pikiran, emosi, dan ide mereka dalam berbagai konteks.

Bentuk: Tata Bahasa, Sintaksis, dan Morfologi

Bentuk dalam bahasa ekspresif mencakup tiga komponen penting: tata bahasa, sintaksis, dan morfologi. Elemen-elemen ini memainkan peran penting dalam menyusun kalimat, mengatur kata-kata, dan menyampaikan makna secara efektif selama komunikasi.

Tata bahasa mengacu pada seperangkat aturan yang menentukan bagaimana kata-kata digabungkan dan disusun dalam suatu bahasa untuk membentuk kalimat yang bermakna. Memahami dan menerapkan tata bahasa dengan benar memungkinkan seseorang untuk membuat kalimat yang runtut dan akurat secara tata bahasa.

Sintaksis berfokus pada pengaturan kata-kata dalam kalimat untuk menciptakan makna. Pemahaman yang baik terhadap sintaksis memungkinkan seseorang untuk membuat kalimat yang jelas dan mudah dimengerti yang menyampaikan pesan yang dimaksudkan.

Morfologi melibatkan studi tentang struktur kata dan aturan yang mengatur bagaimana kata-kata dibentuk dari akar, awalan, dan akhiran. Morfem adalah unit makna terkecil dalam kata-kata, dan memahami bagaimana mereka digabungkan memungkinkan seseorang untuk membuat kata-kata baru dan memodifikasi kata-kata yang sudah ada. Misalnya, menambahkan "di" pada kata kerja "lakukan" membentuk "dilakukan,".

Penggunaan tata bahasa, sintaksis, dan morfologi yang efektif memungkinkan orang untuk mengekspresikan pemikiran yang kompleks, menyampaikan makna, dan terlibat dalam percakapan. Bagi pelajar bahasa, menguasai aspek-aspek ini sangat penting untuk mengembangkan kemampuan bahasa ekspresif dan menjadi komunikator yang kompeten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun