Mohon tunggu...
Adi Dibyo
Adi Dibyo Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SDI Makarima Kartasura dan Konsultan inklusi

Suka dengan yang namanya Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Communication Disorder

20 Juni 2024   19:30 Diperbarui: 20 Juni 2024   19:34 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I. Communication disorder adalah gangguan pada kemampuan untuk menerima, mengirim, memproses, dan memahami konsep atau sistem simbol verbal, nonverbal, dan grafis. Gangguan komunikasi dapat terlihat dalam proses pendengaran, bahasa, dan/atau bicara. Gangguan komunikasi dapat berkisar dari tingkat keparahan yang ringan hingga berat. Gangguan ini dapat bersifat perkembangan atau didapat. Individu dapat menunjukkan salah satu atau beberapa kombinasi gangguan komunikasi. Gangguan komunikasi dapat mengakibatkan kecacatan primer atau mungkin sekunder akibat kecacatan lain.

A. Speech Disorder adalah gangguan pada artikulasi bunyi bicara, kefasihan dan/atau suara.

  • Articulation disorder adalah produksi suara bicara yang tidak lazim yang ditandai dengan penggantian, penghilangan, penambahan, atau distorsi yang dapat mengganggu kejelasan.
  • Fluency disorder adalah gangguan dalam aliran berbicara yang ditandai dengan kecepatan, ritme, dan pengulangan yang tidak lazim dalam suara, suku kata, kata, dan frasa. Hal ini dapat disertai dengan ketegangan yang berlebihan, perilaku meronta-ronta, dan perilaku sekunder.
  • Voice disorder ditandai dengan produksi yang tidak normal dan/atau tidak adanya kualitas suara, nada, kenyaringan, resonansi, dan/atau durasi, yang tidak sesuai dengan usia dan/atau jenis kelamin seseorang.

    B. Language disorder  adalah gangguan pemahaman dan/atau penggunaan bahasa lisan, tulisan dan/atau sistem simbol lainnya. Gangguan ini dapat melibatkan (1) bentuk bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis), (2) isi bahasa (semantik), dan/atau (3) fungsi bahasa dalam komunikasi (pragmatik) dalam kombinasi apa pun.

I. Form of Language

a. Fonologi adalah sistem bunyi suatu bahasa dan aturan yang mengatur kombinasi bunyi.

b. Morfologi adalah sistem yang mengatur struktur kata dan konstruksi bentuk kata.

c. Sintaksis adalah sistem yang mengatur urutan dan kombinasi kata-kata untuk membentuk kalimat, dan hubungan di antara elemen-elemen dalam kalimat.

2. Content of Language

a. Semantik adalah sistem yang mengatur makna kata dan kalimat.

3. Function of Language

a. Pragmatik adalah sistem yang menggabungkan komponen-komponen bahasa di atas dalam komunikasi yang fungsional dan sesuai secara social

C. Hearing disorder  adalah akibat dari gangguan sensitivitas pendengaran pada sistem pendengaran fisiologis. Gangguan pendengaran dapat membatasi perkembangan, pemahaman, produksi, dan/atau pemeliharaan bicara dan/atau bahasa. Gangguan pendengaran diklasifikasikan berdasarkan kesulitan dalam deteksi, pengenalan, diskriminasi, pemahaman, dan persepsi informasi pendengaran. Individu dengan gangguan pendengaran dapat dideskripsikan sebagai tuli atau kurang dengar.

1. Deaf didefinisikan sebagai gangguan pendengaran yang membatasi kinerja komunikasi aural/lisan seseorang, sehingga input sensorik utama untuk komunikasi mungkin selain saluran pendengaran.

2. Hard of hearing didefinisikan sebagai gangguan pendengaran, baik yang bersifat fluktuatif maupun permanen, yang berdampak buruk pada kemampuan seseorang untuk berkomunikasi. Individu dengan gangguan pendengaran mengandalkan saluran pendengaran sebagai input sensorik utama untuk berkomunikasi.

D. Central auditory processing disorder adalah defisit dalam pemrosesan informasi dari sinyal yang dapat didengar, yang tidak disebabkan oleh gangguan sensitivitas pendengaran perifer atau gangguan intelektual. Pemrosesan informasi ini melibatkan fungsi perseptual, kognitif, dan linguistik yang, dengan interaksi yang tepat, akan menghasilkan komunikasi reseptif yang efektif terhadap rangsangan yang disajikan secara auditoris. Secara khusus, CAPD mengacu pada keterbatasan dalam transmisi, analisis, organisasi, transformasi, elaborasi, penyimpanan, pengambilan, dan penggunaan informasi yang terkandung dalam sinyal yang dapat didengar. CAPD dapat melibatkan kemampuan pendengar secara aktif dan pasif (misalnya, sadar dan tidak sadar, termediasi dan tidak termediasi, terkendali dan otomatis) untuk melakukan hal-hal berikut ini:

- memperhatikan, membedakan, dan mengidentifikasi sinyal akustik;

- mengubah dan terus menerus mengirimkan informasi melalui sistem saraf tepi dan pusat;

- menyaring, menyortir, dan menggabungkan informasi pada tingkat perseptual dan konseptual yang sesuai;

- menyimpan dan mengambil informasi secara efisien; mengembalikan, mengatur, dan menggunakan informasi yang diambil;

- menyegmentasikan dan memecahkan kode rangsangan akustik menggunakan pengetahuan fonologis, semantik, sintaksis, dan pragmatis; dan

- melekatkan makna pada aliran sinyal akustik melalui penggunaan konteks linguistik dan nonlinguistik.

II. Communication Variations

  • Communication difference/dialect  adalah variasi sistem simbol yang digunakan oleh sekelompok individu yang mencerminkan dan ditentukan oleh faktor regional, sosial, atau budaya/etnis yang sama. Variasi regional, sosial, atau budaya/etnis dari suatu sistem simbol tidak boleh dianggap sebagai kelainan bicara atau bahasa.
  • Augmentative/alternative communication berusaha untuk mengkompensasi dan memfasilitasi, baik secara sementara maupun permanen, untuk gangguan dan pola kecacatan dari individu dengan gangguan ekspresif dan/atau gangguan pemahaman bahasa yang parah. Komunikasi augmentatif/alternatif mungkin diperlukan bagi individu yang menunjukkan gangguan pada modalitas gerak tubuh, lisan, dan/atau tulisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun