Mohon tunggu...
Zaki Annasyath
Zaki Annasyath Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Lagi belajar nulis-Neraka terdalam dicadangkan bagi orang-orang yang tetap bersifat netral disaat krisis moral

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Tua

16 Maret 2017   20:22 Diperbarui: 16 Maret 2017   20:59 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Lelaki itu nelayan larut

Berbisik keberuntungan kapan mau berpaut

Segala makna tidak menjadikannya luput

Seakan ia menyinggung bersama maut

Tangannya terluka, jangan kasihani dia!

Tanpa apapun, kecemasan tak berdaya

Ia tetap menerjang bagaikan singa

Laut mendekap, angin menghembus hati

Ia tetap tenang merasai irama sepi

Selama merintih, jangan kasihani dia!

Deru angin menerpa, darah berdesir

Segala malam berkali merasuk

Lelaki itu cuma nelayan pesisir

ia kelam tidak menusuk tidak merajuk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun