Mohon tunggu...
Axtea 99
Axtea 99 Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kakek tiga cucu : 2K + 1Q

Selanjutnya

Tutup

Politik

Si Kerempeng dengan Otak Jenderal

13 Agustus 2015   03:50 Diperbarui: 13 Agustus 2015   03:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

  

Gambar : FB/Gabriella AS

 

Tsin Zu berwasiat : “Semua orang bilang menang dimedan tempur itu baik, padahal tidak. Mengalahkan lawan tanpa bertempur itulah sejatinya ‘puncak kemahiran’.”.

Apakah negri tercinta saat in sedang dalam keadaan perang? Apakah kita melihat bahwa apa yang sedang dilakukan Negara sekarang ini adalah kembali menguasai aset2nya??

 

Marilah kita lihat fakta2 berikut ini

  1. Lautan sudah kita kuasai

Laut sudah kita kuasai dari kapal2 ilegal fishing oleh negeri2 Malaysia, Thailand, Jepang, Filipina lewat aksi heroik dan berani dari seorang Susi Pudjiastuti. Negeri2 tersebut sekarang mengimpor ikan dari kita.

 

  1. Perdagangan Minyak

Perdagangan minyak yang biasanya dikuasai oleh mafia minyak Petral selama puluhan tahun, sekarang sudah diambil alih oleh peusahaan Negara Pertamina

 

  1. Perusahaan Tambang

Perusahaan tambang yang dulu kaya raya karena mengeruk sumber daya alam, dihancurkan sekejap dengan ketatnya penerapan larangan ekspor materi mentah dan kewajiban membangun smelter yang nilaianya trilyunan rupiah dan hanya BUMN yang mampu menolong mereka.

 

  1. Pasar Indonesia

Pasar Indonesia dengan ratusan juta penduduknya dan tingkat pertumbuhan kesadaran asuransi dengan nilai premi ratusan trilyun rupiah per tahun yang selama ini dinikmati oleh perusahaan asuransi multi nasional, direbut oleh BPJS dengan menggunakan otoritas pemerintah.

 

Dari segelintir fakta itu, tidak terbantahkan bahwa Negara terlihat begitu aktif memainkan perannya yaitu mengajak, mendesak, bahkan mengancam swasta yang sebelumnya berpesta pora, seusai dengan amanat pasal 33 UUD 45. Kini Negara sudah tidak lagi hanya menjadi operator, tetapi sudah menjadi master. “Turuti apa kata gua dan loe bisa usaha disini atau loe hengkang dari sini. Ini tanah gua”, ujar Negara dengan gaya si Pitung, jagoan Betawi.

Menariknya gaya berperang Indonesia dalam menguasai asetnya sekarang ini, bukan seperti Hugo Chavez yang menasionalisasi semua asetnya secara paksa. Di era komunikasi ini, lobby, tekanan diatas meja perundingan, financial restructuring, menunjukkan peperangan harus dimenangkan tidak lewat pertempuran.

Master mind dari aksi Negara yang hebat ini, dilakukan oleh si kerempeng dengan otak jenderal, yang kerapkali diejek oleh kaum radikal dan kaum tidak cinta tanah air. Inilah Jokowi Presiden ketujuh Indonesia yang konon beliau mirip seorang Jenderal lawas Soedirman, seperti gambar dibawah ini.

 

Gambar : FB/Gabriella AS

Sumber :  

FB: Gabriella Andini Sarahfica

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun