- Perusahaan Tambang
Perusahaan tambang yang dulu kaya raya karena mengeruk sumber daya alam, dihancurkan sekejap dengan ketatnya penerapan larangan ekspor materi mentah dan kewajiban membangun smelter yang nilaianya trilyunan rupiah dan hanya BUMN yang mampu menolong mereka.
- Pasar Indonesia
Pasar Indonesia dengan ratusan juta penduduknya dan tingkat pertumbuhan kesadaran asuransi dengan nilai premi ratusan trilyun rupiah per tahun yang selama ini dinikmati oleh perusahaan asuransi multi nasional, direbut oleh BPJS dengan menggunakan otoritas pemerintah.
Dari segelintir fakta itu, tidak terbantahkan bahwa Negara terlihat begitu aktif memainkan perannya yaitu mengajak, mendesak, bahkan mengancam swasta yang sebelumnya berpesta pora, seusai dengan amanat pasal 33 UUD 45. Kini Negara sudah tidak lagi hanya menjadi operator, tetapi sudah menjadi master. “Turuti apa kata gua dan loe bisa usaha disini atau loe hengkang dari sini. Ini tanah gua”, ujar Negara dengan gaya si Pitung, jagoan Betawi.
Menariknya gaya berperang Indonesia dalam menguasai asetnya sekarang ini, bukan seperti Hugo Chavez yang menasionalisasi semua asetnya secara paksa. Di era komunikasi ini, lobby, tekanan diatas meja perundingan, financial restructuring, menunjukkan peperangan harus dimenangkan tidak lewat pertempuran.
Master mind dari aksi Negara yang hebat ini, dilakukan oleh si kerempeng dengan otak jenderal, yang kerapkali diejek oleh kaum radikal dan kaum tidak cinta tanah air. Inilah Jokowi Presiden ketujuh Indonesia yang konon beliau mirip seorang Jenderal lawas Soedirman, seperti gambar dibawah ini.
Sumber :
FB: Gabriella Andini Sarahfica