Mohon tunggu...
Dimas almasih
Dimas almasih Mohon Tunggu... Bankir - Dulunya vocalist

B aja

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Fantasia, Sebuah Seni yang Memikat seperti Aphrodite dan Seanggun Senyum Monalisa

10 Mei 2020   11:03 Diperbarui: 10 Mei 2020   18:27 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keduanya ini mungkin tampak sinonim, tetapi perbedaannya bisa dijelaskan dari perspektif bek: bek akan mengagumi jogo bonito dan akan kehilangan fokus saat dia sedang 'terlena' mengagumi jogo bonito, sedangkan yang dilakukan fantasia, seorang fantasisti (pemain yang memperagakkan fantasia) akan menunggu bek menjadi kurang fokus dan menghasilkan gerakan tipuan beberapa detik.

Fantasia adalah tentang membaca pikiran seorang bek, sedangkan jogo bonito adalah tentang cara menyajikan suguhan visual untuk bisa mengalihkan perhatian bek lawan. 

Jogo bonito adalah tentang menarik bek lawan masuk ke dalam perangkap yang dibuatnya lalu mengambil keuntungannya dari itu, sedangkan fantasia adalah sebuah trik jahat untuk menipu lawannya.

Ada sejumlah pemain yang pintar melakukan fantasia ini, di masa lalu ada nama-nama seperti Roberto Baggio, Alessandro Delpiero, Francesco Totti, dan Andrea Pirlo. Lalu ada Sandro Tonalli, Bryan Cristante, Lorenzo Insigne, dan Marco Verratti di masa sekarang.

Semua pemain ini adalah yang akan meneror lawan hanya dengan gaya permainan jenius mereka yang mendefinisikan fantasia.

Fantasia bukanlah sebuah bakat individu, melainkan sebaliknya, fantasia terhubung dengan setiap aspek permainan tim italia. mulai dari interaksi antara fantasisti dengan rekan satu timnya dalam sebuah latihan yang dilakukan secara rutin. Dan seorang pelatih harus bisa menemukan cara untuk memanfaatkan yang terbaik dari fantasisti mereka.

Fantasia, bagaimanapun juga bukanlah satu-satunya seni dalam sepakbola italia dan bahkan kurang lengkap tanpa adanya Furbizia. Sebuah seni kotor namun sangat efektif dan yang populer diperagakan oleh para pemain dari italia.

Akan tetapi, ini bisa menjadi sebuah jawaban untuk mereka yang bertanya mengapa ada empat gelar juara dunia dalam lemari trofi italia. yah, salah satunya adalah ramuan ajaib yang ditampilkan oleh para prajurit fantasia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun