Mohon tunggu...
Dimas almasih
Dimas almasih Mohon Tunggu... Bankir - Dulunya vocalist

B aja

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

On This Day: Lahirnya Si Jenius yang Rupawan nan Langka, Ricardo Kaka

22 April 2020   00:00 Diperbarui: 22 April 2020   03:41 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ambisi Florentino Perez (belakang) membawa Kaka tertarik bergabung dengan Real Madrid pada 2009 (Denis Doyle/Getty Images via detik.com)

Hingga pada saatnya, akhir dari nada yang telah dia mainkan berujung pada tepuk tangan penonton yang menyaksikan.

Kaka, setelah 6 tahun dilatih untuk menjadi seorang "penyanyi" lapangan, akhirnya sampai pada pentas yang sesungguhnya. Tepat pada tahun 2001 dia dimainkan di tim utama Sao Paolo sebagai remaja penuh talenta.

Hasilnya jelas tidak sia-sia. Selama kurang lebih 3 tahun bermain untuk Sao Paolo, dia memainkan sebanyak 125 laga dengan 47 gol di semua ajang. Bukan hal buruk untuk remaja yang digadang-gadang akan menjadi pesohor di lapangan hijau.

Namun tahukah kalian, sebelum menjadi tenar bersama Sao Paolo, Kaka nyaris saja mengakhiri karier sepak bolanya? Insiden tersebut terjadi saat dirinya berusia 15 tahun.

Meski bermain apik, tubuh Kaka sangat kecil dan mudah terkena cedera, terlalu lemah untuk bermain di liga profesional. Dokter bahkan sudah menyarankan supaya kaka mengikuti program nutrisi.

Melanjutkan karier gemilangnya, Kaka juga termasuk di dalam tim nasional Brasil yang merebut gelar juara Piala Dunia 2002.

Kilau bakat mudanya terlihat sampai ke bagian negara di Eropa, tepatnya di Italia. Kaka yang terus menunjukan kualitas sebagai pemain jempolan sukses membuat AC Milan jatuh hati.

Klub yang saat itu sedang dalam masa jayanya sampai rela merogoh kocek sebesar 8,5 juta euro untuk mendaratkannya ke Milanello. Dana yang tergolong fantastis untuk pemuda yang baru berusia 22 tahun kala itu. Namun terlepas dari itu semua, yang dilakukan Milan pada akhirnya berbuah berlian.


Dijuluki sebagai adik para skuat Rossoneri (julukan Milan), Kaka yang bermain dengan penuh irama perlahan mampu mengikuti bait-bait sempurna yang dilantangkan para punggawa klub Kota Mode tersebut.

Dirinya yang memang terbiasa memainkan nada-nada yang tak terduga berhasil masuk ke dalam mahakarya asli Italia.Di sana, dia menjadi seorang yang dicintai, baik para tifosi atau rakyat Italia. Kaka disebut sebagai salah satu pencipta seni sepak bola yang kehadirannya akan selalu membuat siapapun terpana.

Di musim perdana untuk Rossoneri dia tampil sebanyak 45 pertandingan dan mencetak 14 gol. Di musim berikutnya dia sudah mematenkan posisi utama di skuat Milan menggeser gelandang elegan asal Portugal, Rui Costa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun