Whatsapp adalah aplikasi untuk mengirim dan menerima pesan yang kini sudah mainstream di semua kalangan. Banyak fitur yang membuat aplikasi ini lebih laris dibandingkan aplikasi pesan lainnya. Salah satu fitur yang diunggulkan pada WA adalah fitur stiker yang sering digunakan untuk mengekspresikan diri dengan lebih bebas dan detail.Â
Setiap orang dan setiap kalangan memiliki preferensi stiker yang digunakan. Perempuan muda biasanya lebih memilih menggunakan stiker yang mereka nilai imut dan lucu. Orang tua lebih sering memakai stiker yang praktis dan mereka rasa cocok. Sedangkan di sebagian kalangan gen z ada yang menggunakan stiker jomok.Â
Apa Sih Stiker Jomok itu?
Jomok merupakan singkatan dari jokes homok atau dapat disebut dengan lelucon gay. Stiker jomok bisa diidentifikasi dengan ciri-ciri berikut :
1. Isinya berupa gambar pria berkulit hitam (terkadang setengah telanjang).Â
2. Disertai tulisan nyeleneh dan absurd berbentuk reaksi pada suatu hal.
3. Kontennya berbau homoerotik.Â
4. Biasanya dikirim oleh kalangan laki-laki Generasi Z.Â
Siapa Sih Orang-Orang yang Ada di Stiker itu?Â
Para pengguna stiker ini cenderung mengenali orang-orang di dalam stiker itu dengan nama julukan yang diberikan oleh para pembuat meme. Ada beberapa orang yang dapat diidentifikasi pada stiker tipe tersebut, salah satunya adalah Brandon Currington atau kerap disebut sebagai Mas Rusdi dalam dunia permeme-an Indonesia. Ia dikenal dengan kontennya tentang mencukur klien sambil telanjang. Adapula Perrell Laquarius Brown (dreamybullxx) atau sering disapa dengan nama Ambatukam di dunia meme yang merupakan kreator konten pornografi yang kini berubah menjadi streamer.Â
Darimana Awal Mula Stiker ini Menyebar?Â
Sungut Lele adalah suatu grup meme Indonesia di sosial media Facebook. Grup ini adalah asal-muasal penyebaran stiker jomok WhatsApp. Segala stiker yang memenuhi ciri-ciri yang telah disebutkan dapat dipastikan dibuat di grup tersebut atau dibuat oleh anggota grup tersebut.
Meskipun grup yang asli sudah hilang, grup Sungut Lele yang kedua dan seterusnya bermunculan untuk menggantikan keberadaannya. Karena tersebar luasnya stiker jomok, kini grup Sungut Lele bahkan sudah dikenal oleh orang-orang yang tidak memiliki Facebook. Namun Sungut Lele bukanlah pencetus meme pria kulit hitam homoerotik, lalu darimana meme ini berasal?Â
Asal Usul Meme Pria Kulit Hitam Homoerotik
Sungut Lele ternyata hanya menjadi perantara dunia mainstream dengan sumber aslinya. Sungut Lele mengambil sebagian kecil lelucon dari grup meme post-irony Indonesia, Oksobatdungu atau Konten Tolol. Oksobatdungu atau kini dikenal dengan sebutan pelapak obat perapat puki adalah grup Facebook yang berisikan meme yang membuat canda tawa seputar SARA, politik hingga pornografi.
Meme homoerotik pria kulit hitam sempat menjadi trend di grup tersebut, namun keadaan berubah ketika grup Sungut Lele mengadopsi dan menjadikan meme tersebut sebagai pusat perhatian. Penghuni grup oksobatdungu mulai meninggalkan meme tersebut karena mereka menilai humor tersebut sudah basi dan tidak lucu lagi.Â
Pencetus Meme Homoerotik Pria Berkulit Hitam di Indonesia
Sebelum grup oksobatdungu menyenangi meme homoerotik pria berkulit hitam, ada satu halaman meme Facebook yang memulai segalanya. Decent Dose kini dengan nama Penggemar Bola Indonesia II adalah halaman meme beraliran absurd dan post-irony yang menciptakan meme rehan.
Meme rehan berisikan pria kulit hitam setengah telanjang yang sedang berjoget dengan edit alunan lagu "Ko Buat Sa Nyaman". Meskipun meme tersebut diciptakan oleh Decent Dose, kanal YouTube Ya Begitulah menjadi penyebab kepopuleran meme tersebut. Kini Decent Dose menolak keras budaya meme dan stiker jomok. Ia juga menolak disangkut pautkan dengan prosesnya dari awal hingga menjadi populer.
Proto-Jomok
Sebenarnya jauh sebelum keberadaan meme jomok dan rehan sudah ada meme sejenis ini yang populer dan mencapai banyak kalangan. Penggemar meme yang sudah lama mengamati dunia meme pasti tahu siapa itu Ricardo Milos. Ricardo Milos adalah seorang penari erotik dan model asal Brazil. Video dansa erotik hampir telanjangnya itu populer dengan edit lagu basshunter dota pada tahun 2018. Jadi budaya meme pria hitam erotik bukan hanya ada di Indonesia melainkan ada pula di belahan dunia lain.
WhatsApp telah menjadi platform yang memungkinkan beragam ekspresi melalui fitur stiker, termasuk fenomena stiker jomok yang khas di kalangan Generasi Z. Fenomena ini menunjukkan bagaimana budaya meme dapat berkembang dan menyebar melalui platform sosial media, mencerminkan preferensi humor yang dinamis. Dari asPerkembangan ini menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi ruang bagi kreativitas dan ekspresi budaya yang unik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H