Mohon tunggu...
Muhammad Aqsha
Muhammad Aqsha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

17 Cita-cita Pembangunan Berkelanjutan Internasional

10 April 2019   21:36 Diperbarui: 10 April 2019   22:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Baiklah kembali lagi bersama saya.

To be honest guys I started feeling bored with this. With literally everything in life. I started thinking that flies or mango trees had a much more valuable life than mine. Lalu kemudian saya teringat, bahwa saya saat ini sedang melaporkan kepada kamu mengenai satu lagi tugas artikel di copasiana ini. Akhirnya saya mendapatkan semangat saya lagi. Sampai mana tadi pembahasannya? Oh iya belum dimulai.

Cut.

Jadi pembahasan kali ini adalah mengenai Esdiji. What the **** is that? SDG.

SDG = Sustainable Development Goals, atau yang lebih akrab dipanggil baco. Maksud saya, tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baiklah karena tidak ada yang perlu dibahas kecuali ke-tujuh belas tujuan itu maka mari kita mulai dari yang pertama.

Cita-cita 1 : Akhiri Kemiskinan

Memberantas kemiskinan dalam segala bentuknya tetap menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia. Sementara jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem turun lebih dari setengah antara tahun 1990 dan 2015, terlalu banyak yang masih berjuang untuk kebutuhan manusia yang paling dasar. Pada 2015, sekitar 736 juta orang masih hidup dengan kurang dari US $ 1,90 sehari; banyak kekurangan makanan, air minum bersih dan sanitasi.

Pertumbuhan cepat di negara-negara seperti Cina dan India telah mengangkat jutaan orang keluar dari kemiskinan, tetapi kemajuannya tidak merata. Perempuan lebih cenderung menjadi miskin daripada laki-laki karena mereka memiliki lebih sedikit pekerjaan yang dibayar, pendidikan, dan memiliki lebih sedikit properti. 

Kemajuan juga terbatas di wilayah lain, seperti Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara, yang merupakan 80 persen dari mereka yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. Ancaman baru yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, konflik, dan kerawanan pangan, berarti semakin banyak pekerjaan yang diperlukan untuk membawa orang keluar dari kemiskinan.

SDG adalah komitmen berani untuk menyelesaikan apa yang telah  lama mulai, dan mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dan dimensi pada tahun 2030. Ini melibatkan penargetan yang paling rentan, peningkatan sumber daya dan layanan dasar, dan mendukung masyarakat yang terkena dampak konflik dan bencana terkait iklim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun