(5) Dan orang-orang yang selalu menjaga faraj (kelamin) mereka.
إِلاَّ عَلى أَزْواجِهِمْ أَوْ ما مَلَكَتْ أَيْمانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومينَ َ
(6) Kecuali terhadap isterinya atau hambasahayanya, maka tidaklah mereka tercela.
فَمَنِ ابْتَغى وَراءَ ذلِكَ فَأُولئِكَ هُمُ العادُونَ َ
(7) Tetapi barangsiapa yang masih memilih jalan di luar itu, itulah orang-orang yang telah melampaui batas.
وَ الَّذينَ هُمْ لِأَماناتِهِمْ وَ عَهْدِهِمْ راعُونَ َ
(8) Dan orang-orang yang menjaga dengan baik amanat dan menepati janjinya.
وَ الَّذينَ هُمْ عَلى صَلَواتِهِمْ يُحافِظُونَ َ
(9) Dan orang-orang yang memelihara dan menjaga semua waktu sembahyangnya.
أُولئِكَ هُمُ الْوارِثُونَ َ
(10) Mereka itulah yang akan mewarisi.