Sepanjangan debat, penampilan masing-masing paslon terlihat berbeda. Dari keenam peserta, hanya Ahok dan Djarot yang pernah mengikuti debat pilkada, sementara Anies hanya sempat mengikuti debat dalam konvensi capres di internal partai Demokrat. Agus tampak sekali harus menampilkan sosok yang sempurna (tegap, tegas dan rapi), namun justru terlihat menjadi tidak tenang. Demikian dengan mpok Sylvi yang sepertinya tenggelam di bayang-bayang cagubnya.
Hampir mirip dengan Sandiaga yang juga tenggelam dibalik bayang-bayang Anies, terlihat kaku, dan berkali-kali justru banyak menjaga sikap para supporternya dengan menggeleng-gelengkan kepala. Sebaliknya Ahok-Djarot terlihat lebih santai, tapi menurut saya karena mereka menganggap bahwa mereka tinggal menjawab atau menanggapi saja semua pertanyaan dengan apa yang sudah ada di lapangan.
Yang jauh lebih penting, lantas apa kira-kira yang dapat ditarik oleh masyarakat setelah mengikuti debat paslon pilkada DKI 2017 ini? Sebagian sudah mulai menetapkan diri siapa yang akan dipilih pada tanggal 15 Februari nanti, dan sebagian lain masih menunggu debat kedua dan ketiga. Atau mungkin saja banyak masyarakat yang justru memindah chanel televisinya dan lebih suka menonton seri sinetron? Artinya, mereka tidak terlalu peduli apa yang diperdebatkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI