Mengenai tutorial/cara/tips untuk ragam tema artikel yang akan ditayangkan, ketika kita tertarik untuk menjelajahi dunia literasi dengan menjadi seorang blogger, tentunya tutorial/cara/tips tersebut akan sangat membantu dan bermanfaat, ketika kita bisa lebih fokus untuk mencoba mendalaminya.
Menjadi seorang blogger di era seperti saat ini, anggap saja satu kebutuhan tak terduga yang sebaiknya bisa terpenuhi, tersalurkan jadi satu wujud menambah kadar wawasan seputar dunia literasi.
"Menjadi seorang blogger, ada kepuasan tersendiri yang bisa kita nikmati."
Semisal kita memiliki keberanian untuk mencoba mendaftarkan diri, menjadi seorang blogger di Kompasiana Beyond Blogging, pasti ada hal bermanfaat yang bisa kita akuisisi ataupun kuasai dengan cara menjadi seorang penulis, yang tervalidasi bahkan terverifikasi di blog keroyokan Kompasiana.
Semisal salah satu tema besar yang kita sukai atau kuasai adalah seputar dunia fiksiana, contohnya menulis tema-tema fiksi seperti cerpen atau puisi.
Nah! kita coba sedikit membahas salah satu diantaranya yaitu puisi. Ada ragam puisi, beberapa diantaranya adalah puisi pendek, puisi bebas dan jenis puisi yang lain dan sebagainya.
Puisi itu tentu ada keterkaitan dan memiliki hubungannya yang sangat erat, dengan apa yang disebut daya jelajah, atau nama lainnya itu adalah imajinasi.
Menjadi seorang pemuisi tidaklah terlalu sulit sebenarnya, hanya saja untuk menjadi seorang pemuisi yang memang memiliki ciri khas atau katakanlah unique creativity, tentunya butuh bisa lebih baik mendalaminya, benar-benar mencoba memahami caranya.
Saya sebagai penulis sangat menyukai atau katakanlah memiliki hobi menulis puisi, ada beberapa artikel berbentuk puisi yang memang saya tayangkan, saya terbitkan di Kompasiana Beyond Blogging.
Puisi saya tidak selalu diberikan label pilihan oleh admin Kompasiana, atau misal jadi artikel utama. Namun itulah proses dari keasyikan tersendiri yang sangat saya nikmati, menjadi salah seorang blogger di Kompasiana.
Hal itu juga yang membuat saya belajar untuk bisa membuat karya berbentuk puisi, yang saya upayakan bisa jauh lebih baik lagi. Jadi satu wujud motivasi tersendiri juga, memperbaiki karya cipta saya meracik diksi-diksi menjadi tulisan yang bentuknya puisi, hingga saat ini saya tergabung di Kompasiana.
Lebih dari 50 puisi yang saya tayangkan di Kompasiana, dan semisal itu semua dijadikan berbentuk buku, setidaknya saya sudah bisa memiliki satu buku kumpulan puisi pilihan versi Kompasiana Beyond Blogging.
Mengenai puisi, beberapa langkah yang saya ketahui sepengetahuan saya, dan merujuk dari pengalaman saya sendiri ketika menulis bait demi bait puisi, akan saya coba tuliskan dibawah ini.
1. Temukan ide yang akan jadi tema besar puisi tersebut, mengenai judul bisa menyusul belakangan.
2. Dimulai dari yang mudah dulu dengan membuat beberapa contoh puisi-puisi pendek.
3. Jadi diri sendiri, berani mencoba mengolah pikir versi diri kita sendiri, yang tidak keluar dari jalur tema besar puisi yang akan kita buat.
4. Selesaikan saat itu juga, jangan ditunda. Karena inspirasi ataupun imajinasi tidak pernah berdiam diri, terkadang bisa lewat begitu saja sebelum kita benar-benar sempat menuliskannya.
5. Tulis saja dulu, lalu baca berulang kali setelah selesai menuliskannya. Ubah bila memang perlu ada beberapa kata yang akan diganti, lalu tayangkan.
6. Santai, nikmati. Anggap saja tengah belajar juga untuk bisa mengenali luar dalam diri kita sendiri, termasuk lebih memahami pola pikir kita sendiri, ketika dilingkupi ragam imajinasi beserta daya jelajahnya.
7. Yakinkan hati bahwa diri sebagai pribadi memiliki visi misi, dimana visi misi tersebut bisa terwakili oleh tulisan yang berbentuk puisi.
Itu saja dulu dari saya, intinya adalah bahwa ide sekecil apapun bisa dikembangkan. Tidak menutup kemungkinan bahwa dari ide-ide kecil, justru hal-hal yang sekiranya akan sanggup menjadi besar, ya berasal dari dengan dituliskannya terlebih dahulu, dimulai dari yang terkesan kecil atau katakanlah sederhana.
Apa saja yang dimulai, hanya butuh untuk kemudian dilanjutkan. Apalagi ketika konteks besarnya adalah menambah kadar wawasan dan keberanian, untuk memulai satu atau lain hal yang akan memberikan sensasi ataupun kepuasannya tersendiri, kelegaan, kenikmatan yang jelas tersalurkannya, tanpa sedikitpun akan mejadi merugikan bagi yang lainnya juga di luar dari kitanya.Â
Saya coba membuat satu puisi pendek saat ini juga, tanpa saya harus memberi judul untuk puisi tersebut. Anggap saja bahwa saya tengah terus berlatih mengasah untuk bisa lebih baik lagi, meracik diksi ataupun narasi menjadi rangkaian kata yang adalah puisi versi saya sebagai pribadi.
Cinta mengilhami, kerumunan rezeki terbukti.
Cinta terbagi, bukti diri tidak percaya diri.
Cinta abadi, sesal tiada menghantui di setiap inci kasih suci itu sendiri.
Bila rindu itu tanganku, aku siap meraihmu.
Bila rindu itu langkah demi langkah kaki yang aku miliki, harummu itu tujuan utamaku.
Bila rindu itu pola pikirku, doa terhebatku, mana mungkin bukan demi kemurnian jiwamu itu.
Langkah pertama, kenalimu. Langkah kedua, kian mengenalmu. Langkah ketiga, adalah langkah demi langkah yang arahnya senyawa berkah nan faedah.
Ketika aku padamu, memang belumlah pasti bahwa kamu adalah untukku. Cukup bagiku, berikhtiar untuk sampai kepadamu. Mengenai hasil akhirnya, ikhtiar saja dulu tanpa ragu yang berlaku.
Terima kasih sekali bilamana berkenan membaca tulisan saya, selain semoga ada sisi berkah bermanfaat yang bisa saya hadirkan lewat tulisan saya yang satu ini.
Menjadi satu artikel tentang tutorial/cara/tips meracik diksi-diksi puisi atau enggaknya, itu tergantung siapa yang berkenan membaca tulisan saya ini. Salam damai dari hati, salam silaturrahmi, salam literasi.
Bandung, 04 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H