Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Akan Tujuh Belas pada Saatnya

19 Februari 2021   20:49 Diperbarui: 19 Februari 2021   21:00 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

/13/
Semilir angin berhembus. Kadang cepat kadang lambat. Kadang lemah kadang kuat. Kadang; tanpa tersentuh disentuh angin sama sekali.

/14/
Di persimpangan. Tahapan, menuju remaja. Angka krusial; satu titik menawan, demi bukan tertawan yang menahan tertahan.

/15/
Akal coba mengakar. Belukar jangan sampai; mengikat, terikat, yang menghambat laju untuk tertambat.
Akal. Jangan sampai pudar; gontai.

/16/
Bertumbuh kembang. Mendekati gemintang. Bertemu tantangan, memupuk cemerlang. Berteman riang; jauhi kebablasan.

/17/
Aura; pesona. Panorama, warna. Cerita mulai berkibar, getar kian terhampar. Lalu desir pula desah; tampak cerah di hadapan mata.

"17 bentuk angka spesial. Siapkan bekal. Temui jawaban, kuatkan daya tahan; tanamkan keyakinan, bukan keliru yang dituju."

/////////

Tentang puisi... bagian awalnya adalah berkenan membaca. Apa yang tersurat ataupun tersirat, apa yang tertulis atau apa yang terasa.

"Alam dan seisinya yang ternyata dunia, adalah apa yang bisa bahkan wajib kita telaah juga baca. Alam salah satu bahan dasar meracik diksi -diksi puisi."

Dari yang adalah berkat membaca, ide sangat mungkin bermunculan. Pemuisi manapun, bahkan seorang pakar puisi sekalipun yang adalah sastrawan, mendapatkan pencerahan, ilustrasi/gambaran untuk gagasannya dengan membaca terlebih dahulu sebelum menuliskannya.

Baiklah, selamat menikmati menulis puisi, dari apa saja contoh puisi yang ide awalnya adalah apa atau siapa yang bisa kita maknai setelahnya kita baca, membacanya yang memang akan bisa terbaca oleh olah pikir pun mata hati kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun