Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Akan Tujuh Belas pada Saatnya

19 Februari 2021   20:49 Diperbarui: 19 Februari 2021   21:00 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


/1/
Aku pernah mencicipi satu. Aku menangis, aku tersenyum. Aku dicintai segenap jiwa raga.

/2/
Aku bersua dua. Batas akhirku menikmati dua dia angka dua. Tiba gilirannya, aku melangkah.

/3/
Ketika tiga, aku mulai menjamah. Dikenalkan pecah belah; prakk!! sesuatu pecah, terpisah.

/4/
Ada yang tumbuh. Putih yang bertahap menguat. Kerap aku rawat, demi sehat yang melekat.

/5/
Aku kini lebih mengenal dunia. Ada terbuka, ada tertutup. Ada suara, ada diam. Meski aku belum bisa, bercengkrama dengan norma.

/6/
Disuguhi pelajaran. Ditawarkan pertemanan. Dihadirkan keterbacaan, dihadapkan dengan ragam tulisan.

/7/
Menemukan bersinggungan. Ada kedekatan, ada berjauhan. Ada kecocokan, ada yang tersedia beberapa pilihan.

/8/
Penasaran, ketakutan. Keberanian, kekaguman. Keinginanan bersemi, lalu tumbuh menjadi-jadi.

/9/
Angka simulasi. Beranjak yang menanjak. Mencari, mencoba mengerti, menekuni; mengamalkan.


/10/
Angka yang mulai mengenali tahu diri. Mencoba rapi, mewujud mandiri. Menata persegi, serupa presisi.

/11/
Menuju lolos untuk lulus. Menuju tingkat berikutnya. Senyum kian merekah, gundah mulai terasah. Uji tak untuk dibantah.

/12/
Bakat ingin terlihat. Bakat enggan mengendap. Bakat izin terusap, bakat tepis berasap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun