Sebuah ironi yang tak bisa kami berdua hindari. Sebuah elegi bagi sepasang belia yang adalah uji. Pengalaman uji yang rasanya adalah nyeri. Rasa nyeri yang tepat mengenai ulu hati masing-masing dari kami.
Tiga bulan memang hanya sebentar, karena belum genap satu tahun. Tiga bulan yang kemudian jadi kenangan, karena aku ditinggalkan gadis itu. Tiga bulan yang sungguh menyenangkan, lalu berujung perpisahan.
"Terima kasih ya. Momen istimewa saat usiaku tepat di angka 17, kamu yang ada sekaligus yang pertama. Kamu yang hanya dan memang teman terdekatku." Gadis itu berbisik lirih mengucapkan terima kasih di ujung perjumpaan.
Sekilas yang bermakna adalah pengalaman. Tidak untuk berlebihan, bukan sekadar permainan yang hanya untuk mempermainkan perasaan seorang insan.
Fiksi Teenlit
DS 15 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H