Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kami Masih Berteman, Meski Berjauhan

30 Agustus 2020   23:43 Diperbarui: 11 Desember 2020   15:01 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Oh iya, teman saya ini memang sudah cukup hapal tentang saya. Dia memanggil saya dengan panggilan "Kang" atau "Akang", tahu kalau saya terlahir dan berdomisili di Kota Bandung, Jawa Barat.

"Bahkan, teman saya yang satu ini, tahu juga kalau saya bukan bujangan. Sebab sudah punya seorang putri semata wayang, yang saat ini berusia delapan tahun." Pertemanan berjalan aman terkendali.

Beliau juga memang salah satu teman yang baik. Di sela-sela kesibukannya, masih cukup sering hadir menyapa. Meski hanya sekadar chat via aplikasi WhatsApp.

"Kang, apa kabar Indonesia hari ini?" Tanyanya sekitar empat hari yang lalu.

"Kabar Indonesia baik-baik saja sih, meski ada selentingan yang beredar mengabarkan sesuatu." Jawab saya saat itu.

"Ada kabar apa Kang?! Selentingan apa?!" Beliau jadi penasaran.

"Ada hubungannya dengan salah satu media elektronik di Indonesia. Tentang uu penyiaran digugat, gugatan yang memang begitulah adanya." Sedikit penjelasan saya ke beliau.

"Memang ya Kang, semenjak adanya pandemi corona, banyak hal yang berubah. Cukup banyak tatanan, aturan atau kebijakan sebuah negara yang harus diubah juga menyikapi situasi terkini gegara pandemi." Tuturnya demikian.

"Iya sih, begitulah adanya. Semoga saja ada solusi terkini yang arif bijaksana adanya. Bagi kita semua, rakyat Indonesia." Ujar saya ke beliau.

"Iya Kang. Semoga ada solusi terbaik, terutama untuk kepentingan bersama. Apalagi situasi yang cukup pelik terjadi di banyak aspek kehidupan, semenjak singgahnya virus corona." Tuturnya.

Begitulah sedikit cerita tentang kami, yang berjauhan. Sekali waktu terlibat percakapan, ketika ada kesempatan yang memungkinkan untuk kami berdua bisa bertukar pikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun