Mohon tunggu...
Ilmiawan Noor Rachim
Ilmiawan Noor Rachim Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Awali hari dengan pikiran yang jernih dan penuh ide

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dunia Teknologi Informasi Dan Komunikasi

15 Juli 2021   17:20 Diperbarui: 15 Juli 2021   19:01 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Unsplash.com

 

Di era perkembangan teknologi saat ini, keberadaan Internet, dan perangkat gawai sudah tidak asing lagi berada disekitar kita. Dilansir dari Kompas.com, masyarakat berumur 16-64 tahun yang memiliki gawai adalah 98%, artinya hampir seluruh masyarakat di Indonesia pernah atau minimal tahu mengenai internet. 

Lantas, apa sih yang membuat perkembangan teknologi informasi itu bisa berkembang begitu pesat dan terus meningkat dari tahun ke tahun?

 kali ini saya mau membahas terkait hal tersebut, dan sedikit berbagi pengalaman tentang media yang saya gunakan sehari hari, dari dampak bagi diri sendiri, dan kelebihan dari teknologi informasi tersebut. Berhubung saya memang kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan, jadi tak heran jika berbagai jenis media informasi akan saya pelajari. 

Dari topik yang akan saya bahas, terdapat beberapa sub-tema yang akan memudahkan pembaca untuk lebih fokus ke pembahasan yang akan dibahas, yakni:

  1. Pengertian Teknologi Informasi
  2. Media Yang Paling Umum Digunakan
  3. Pengalaman Pribadi
  4. Hubungan Film Terhadap Media Sosial
  5. Dampak Positif
  6. Dampak Negatif
  7. Kesimpulan

Agar tidak berlama lama, langsung saja kita masuk ke sub-tema diatas:

Pengertian Teknologi Informasi

menurut ITTA (Information Technology Association of America), teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer. 

menurut opini saya, teknologi informasi adalah pengembangan suatu alat atau sistem informasi yang menitik beratkan paka konektivitas antar sesama manusia. 

jika kita berbicara mengenai teknologi informasi, yang paling umum ialah pengiriman pesan, ya. sudah jelas bahwa perkembangan zaman ini sangat berpengaruh besar terhadap pengiriman pesan. seperti contoh SMS, tahun 2010 kebawah mayoritas masyarakat masih menggunakan SMS dan telpon konvensional  untuk berkomunikasi kepada orang yang jauh, dan komunikasi tersebut masih menggunakan pulsa yang mana terbilang cukup mahal biayanya jika kita tidak melakukan langganan telpon

kemudian setelah WhatsApp masuk, hampir semua orang yang menggunakan SMS, berpindah ke media WhatsApp, sebab kemudahan yang didapat jauh diatas SMS. dan biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah ketimbang SMS konvensional, dan tidak terdapat pending atau telat mengirim pesan yang disebabkan oleh jaringan. 

dari contoh diatas bisa disimpulkan bahwa perkembangan teknologi di era sekarang ini sudah mengalami kemajuan yang begitu pesat, selain media pengirim pesan, ada juga media jual beli online, antar jemput online, belajar online, dan masih banyak lagi. 

Media Sosial Yang Paling Umum Digunakan

Facebook

ya, Facebook. Anak kelahiran 90 an pasti sudah tidak asing lagi dengan media yang satu ini. Bahkan bisa dibilang mungkin Facebook adalah media sosial pertama yang digunakan oleh sebagian besar anak di era 90 an. Facebook sendiri muncul ditahun 2004, dan seketika masyarakat di dunia menggunakan media tersebut, hal itu menjadikan Facebook sebagai media yang paling populer didunia, dengan keuntungan hingga lebih dari US$ 62.5 Miliar per 2019 (Liputan6.com).

Media yang berfokus pada konektivitas masyarakat ini sangat digemari, sebab kita bisa saling mengenal satu sama lain dengan orang yang lokasinya sangat jauh dari kita, bahkan diluar negara sekalipun. Tak heran media tersebut sangat laris digunakan semasa awal peluncuran. bahkan hingga sekarang. 

mengikuti perkembangan industri 4.0, Facebook juga mengembangkan fitur yang sangat membantu masyarakat, yakni 'Market Place', fitur yang membuat kita bisa melakukan transaksi jual beli melalui jejaring sosial, dengan adanya fitur tersebut, masyarakat bisa lebih mudah melakukan jual beli. 

WhatsApp

Media yang lebih berfokus kearah penyampaian pesan, atau lebih mudah nya pengganti SMS. Media sosial yang bisa dibilang sebagai 'game changer' ini adalah media yang setiap orang yang memiliki gawai ponsel pasti terinstall aplikasi pengirim pesan tersebut. Apa yang membuat media WhatsApp menjadi sangat marak digunakan? antaralain ialah kemudahan penggunaan aplikasi tersebut yang bisa dibilang orang awam yang baru mengunduh aplikasi tersebut pasti bisa menggunakannya. sebab tampilan UI nya yang mudah dipahami, dan fitur yang banyak dibutuhkan terutama disituasi pandemi seperti ini, yakni Video Call. tak hanya video call, mengirim pesan suara, mengirim video, mengirim foto, mengirim dokumen penting juga bisa dilakukan di aplikasi WhatsApp. 

Sebenarnya aplikasi yang memiliki fitur seperti itu tidak hanya WhatsApp, banyak aplikasi lain yang menyediakan fitur tersebut, seperti Telegram, WeChat, dll. Yang membedakan adalah tahun peluncuran dari aplikasi tersebut. WhatsApp sendiri pertama diluncurkan yakni tahun 2009, yang mana pada saat itu aplikasi ini belum terkenal, sebab mayoritas masih banyak masyarakat yang masih menggunakan ponsel non-android. 

yang mengejutkannya lagi, pengembang dari WhatsApp ialah Facebook, yang pada awal peluncurannya tak lama kemudian di akuisisi oleh Facebook sebagai Developer.

Instagram

tak hanya WhatsApp, bahkan Instagram juga sudah di akuisisi oleh Facebook sejak awal peluncurannya di tahun 2010. aplikasi yang berfokus pada konten berupa foto, maupun video yang kemudian di publikasikan ke internet dan bisa di akses oleh siapapun. 

Peluncuran Instagram sendiri sebagai penanda bahwa masyarakat sudah mulai memasuki era ponsel android, yang mana ponsel tersebut berbasis internet agar bisa menjelajah internet lebih leluasa. 

Aplikasi yang target audiens nya adalah generasi muda ini sangat amat digemari, hingga sekarang. bahkan pengembangan Instagram sendiri tak hanya berfokus pada pempublikasian konten saj, melainkan sebagai tempat untuk menghasilkan uang dengan menjadi influencer, atau menerima endorsemen dari brand-brand lokal maupun internasional. 

Pengalaman Pribadi

kali ini saya mau berbagi cerita kepada kalian tentang pengalaman saya menggunakan media sosial, apa aja sih media sosial yang saya gunakan hingga sekarang, dan apa manfaatnya bagi saya.

Facebook

media sosial yang pertama kali saya gunakan ialah Facebook, saya membuat akun Facebook pada tahun 2010. dan pada saat itu tujuan saya membuat Facebook selain untuk menambah teman, juga untuk bermain game. sebab Facebook menyediakan akses kepada penggunanya berupa game, yang mana game didalamnya mengandung unsur saling membatnu. jadi kita dituntut untuk berteman dengan banyak orang agar kita bisa meminta tolong kepada orang-orang tersebut. 

akan tetapi 2-3 tahun belakangan ini saya jarang membuka Facebook lagi. dikarenakan ada aplikasi lain yang menurut saya lebih menarik untuk dibuka, namun saya tetap masih memiliki akun Facebook hingga sekarang. sebab akun tersebut sering saya gunakan untuk melakukan pendaftaraan di berbagai situs yang menyediakan fitur login menggunakan Facebook.

Instagram

dikalangan anak muda sekarang, siapa yang tidak menggunakan Instagram? saya pikir sangat jarang. meskipun beberapa orang tidak suka mengunggah konten ke Instagram, tapi pasti memiliki akun. 

saya pertama kali membuat akun Instagram pada tahun 2016 kalau tidak salah. Awalnya saya tidak tertarik untuk bermain instagram, sebab saya orangnya pemalu, dan tidak suka foto pada saat itu, jadi saya pikir untuk apa saya membuat? akan tetapi waktu itu saya tetap mencoba membuat akun instagram, gunanya untuk melihat konten-konten orang lain yang menurut saya menghibur, bahkan hingga sekarang, saya masih jarang menggunggah konten pribadi ke Instagram. 

dan media ini juga yang menjadikan saya beralih dari Facebook, sebab konten yang disuguhkan lebih menarik, dan rata rata berbentuk video. dan juga hingga sekarang saya masih jarang membuat konten di akun Instagram, dan lebih sering menjadi penikmat saja.

WhatsApp

setelah teknologi mengirim pesan sudah diperbarui, WhatsApp merupakan aplikasi yang paling sering saya buka, melebihi Instagram ataupun Facebook, saya awal menggunakan WhatsApp pada tahun 2016, beberapa bulan setelah mengenal Instagram. di tahun tersebut, pengguna ponsel android sudah sangat banyak, bahkan sudah menjadi mayoritas. maka dari itu tidak bisa di pungkiri bahwa saya juga harus beralih ke pengiriman pesan melalui internet, yaitu WhatsApp.

WhatsApp sendiri menurutku aplikasi yang sangat rama pengguna, untuk orang yang baru mengenal WhatsApp, sebagian besar pasti langsung paham tools dan cara menggunakan aplikasi tersebut. dan saya masih menggunakan media WhatsApp sebagai alat komunikasi hingga sekarang


Hubungan Film "The Social Dilemma" Terhadap Media Sosial

apakah dari kalian sudah ada yang pernah mendengar atau menonton film 'The Social Dilemma'? jika sudah, maka pasti banyak dari kalian yang setuju terhadap pendapat yang diutarakan difilm tersebut. Bagi yang belum menonton, silakan menonton terlebih dahulu, karena pembahasan di sub-tema kali ini akan sangat ber relasi terhadap kenyataan dan fakta yang ada terkait media sosial.

pada film tersebut ada banyak orang penting seperti CEO, Co-Founder, Manager, dari berbagai media sosial yang mereka buat dan mengutarakan motivasi awal pembuatan hingga keluh kesah yang mereka rasakan sendiri setelah menggunakan media yang mereka buat sendiri. 

film yang sangat menarik dan bisa menjadi pukulan keras bagi kalian yang kecanduan bermedia sosial. yang mengejutkan lagi, bahkan para pendiri media tersebut tidak menyangka akan separah dan seburuk ini dampak dari media tersebut.

terutama bagi masyarakat berusia 50 tahun keatas yang baru mengenal media sosial. para pendiri itu mengutarakan bahwa banyak sekali penyebaran berita berita yang tidak benar adanya dengan tujuan mencari simpati dan mendapatkan uang dari simpati tersebut. 

pada film itu juga menjelaskan bahwa sebenarnya kita adalah 'produk' uji coba 'yang berhasil' terhadap media yang mereka buat, dan kita telah termakan oleh iming-iming dari apa yang media tersebut tampilkan. 

Dampak Positif

dari film diatas, sebenarnya ada banyak sekali keuntungan yang bisa kita ambil dari perkembangan media sosial yang sangat luas ini, dan berbagai media sosial yang ada sekarang ini. antara lain ialah, koneksi. Ya, koneksi adalah kunci dari keberhasilan media-media tersebut, dengan adanya media tersebut, kita bisa terkoneksi dengan orang yang jauh diluar sana, bisa mengetahui keadaan suatu negara diseluruh dunia hanya dengan mengetikan kata kunci di Google, Twitter, dll. 

terutama situasi pandemi saat ini, yang mana sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas dirumah saja, kecuali jika sangat mendesak untuk keluar rumah. dalam keadaan seperti itu, keberadaan media sosial sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan manusia, baik itu pendidikan, finansial, hubungan, dll. 

media sosial juga berpengaruh besar terhadap transaksi jual beli, aplikasi e-commerce yang kita tahu sekarang ini, seperti Tokopedia, Shopee, JD-ID, dll merupakan salah satu contoh perkembangan teknologi yang positif, 

Dampak Negatif

akan tetapi dari banyak nya dampak positif yang kita dapat dari media sosial. tak sedikit juga dampak negatif dibaliknya. 

sekarang mari kita bertanya pada diri sendiri, berapa lama kita menatap layar handphone kita selama sehari? atau tepatnya berapa jam? dilansir dari lama resmi Lenstore, Senin (1/3/2021), diketahui masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan waktu selama 11,86 jam perhari di depan layar perangkat elektronikm. Dari Jumlah tersebut, sebanyak 4,46 jam dihabiskan di depan ponsel. Angka tersebut bahkan membuat Indonesia masuk ke 4 besar negara dengan waktu menggunakan media elektronik terlama. 

mengingat kondisi pandemi saat ini, mau tidak mau masyarakat yang tidak bisa keluar rumah akan banyak menghabiskan waktunya didepan layar ponsel guna untuk menghilangkan rasa bosan ketika tidak melakukan aktivitas. 

hal tersebut sangat berdampak pada kesehatan mental dan fisik seseorang, sebab sinar biru yang dipancarkan layar ponsel tersebut bisa langsung mempengaruhi kinerja otak, dan konten yang kita lihat juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan mental, sebab orang-orang yang menjelajah dunia maya tidak memiliki batasan, mereka bebas mau melakukan apapun yang mereka suka, maka dari itu tak heran ada orang yang tersinggung terhadap konten atau situs tersebut. 

ada ungkapan yang berbunyi "media sosial medekatkan yang jauh, tapi menjauhkan yang dekat". dan ungkapan tersebut benar adanya mengingat banyaknya kasus kekerasan rumah tangga yang disebabkan media sosial.  

Kesimpulan

dari penjelasan panjang yang saya paparkan diatas, kalian pasti sudah bisa menyimpulkannya sendiir, bahwa sesuatu hal yang berlebihan pasti tidak baik. hal ini berlaku juga pada penggunaan ponsel dan bermain media sosial. 

menurut saya solusi yang paling cocok untuk menanggulangi dampak negatif tersebut ialah kembali lagi terhadap diri sendiri, bagaimana kita mengatur porsi bermain ponsel agar tidak berlebihan, dan tidak membuat kecanduan. sebab jika kita terlalu sering bermain ponsel disituasi apapun, kebiasaan itu akan terbawa ketika kita sedang berdiskusi dengan orang, didalam diri kita pasti ada hasrat ingin mengecek ponsel, walaupun hanya sekedar mengecek, tanpa memainkannya. hal itu sudah menjadi salah satu tanda bahwa kita sudah kecanduan ponsel.

kasus lain apabila kita bepergian dan lupa membawa ponsel kita, apa yang kita rasakan. pasti gelisah dan ingin segera pulang. hal tersebut juga menjadi salah satu tanda bahwa kita sudah kecanduan terhadap ponsel.

bahkan dari film 'The Social Dilemma' sendiri menjelaskan betapa buruknya jika kita terlalu maniak terhadap ponsel, dan para pendiri aplikasi tersebut juga kesulitan untuk menanggulangi masalah ini. 

maka dari itu yang bisa kita lakukan ialah sadar akan apa yang kita lakukan, dan sadar akan bahaya yang ditimbulkan apabila terlalu lama bermain ponsel, dan mengurangi intensitas bermain ponsel kita sedikit demi sedikit. 

jika rata rata awal kita bermain ponsel tembus 5 jam per hari, hari berikutnya kira kurangi menjadi 4 jam 30 menit, begitu terus seterusnya hingga kita tidak merasa kebergantungan terhadap ponsel dan media sosial yang ada. 

yang paling penting ialah menjauhkan dari sekitar kita ketika kita hendak tidur, sebab sinyal radiasi yang ditimbulkan ponsel sangat berbahaya untuk jangka panjang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun