individu dengan kecendrungan thinking mengambil suatu keputusan terhadap pertimbangan logika dan nalar, tetapi tidak terlalu mempedulikan perasaan individu lain. Individu dengan kepribadian ini sangat tegas dalam memutuskan dan memilih pekerjaan dengan pemikiran yang rasional. Sifat tegas ini terjadi karena individu termotivasi akan kebutuhan berprestasi dan pencapaian sasaran dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau ketika menyikapi situasi.
Individu dengan kepribadian ini juga lihai dalam melihat dan menemukan suatu permasalahan. Dalam berdiskusi, sering menawarkan banyak solusi. Jika ada yang tidak sepakat, tanpa sungkan individu menginterupsi atau mengritik langsung terhadap permasalaha. Kritik menurutnya adalah suatu pola menuju kemajuan. Dalam membuat kesepakatan, individu apik dalam bernegosiasi. Adapun hal lain, individu juga cermat dalam menghitung logika keuntungan dan kerugian, serta puas dengan hasil keputusannya sendiri
b. Feeling
individu dengan kecendrungan feeling lebih mementingkan bekerja yang didasari terhadap keyakinan diri sendiri daripada terhadap orang. Dalam pengambilan suatu keputusan, individu feeling sangat menjaga perasaan. Hal ini terjadi demi menjaga relasi baik terhadap rekan-rekannya. Individu memiliki rasa khawatir jika individu disakiti ataupun menyakiti perasaan orang lain. Dalam kepribadiannya memiliki tindakan-tindakan rasa peduli kepada orang lain. Jika terdapat orang yang membutuhkan orang lain ia tidak akan menunda-nunda untuk memberi pertolongan. Menurutnya, membantu seseorang tidak perlu memiliki alasan-alasan rasional.
D. Kepribadian Judging-Perceiving
a. Judging
Individu dengan tipe kepribadian judging tidak menyukai suatu kejutan. Pola sikap yang ditunjukan teratur. Dalam melakukan keputusan, individu merencakan dengan jelas, serta cendrung menyukai suatu kategori dan batasan yang jelas. Dalam mengatur kegiatannya, individu cendrung memiliki catatan atau jadwal kegiatan yang sudah terencana.
Adapun hal lain, individu judging juga terkesan tidak luwes, tetapi berorientasi terahadap aturan dan hasil saat mengerjakan sesuatu. Betapa puasnya individu terhadap pekerjaan yang telah usai.Individu memiliki prinsip "bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". Jika mendapatkan tugas, maka individu kerjakan dengan rapi dan sistematis. Menurutnya, pekerjaan yang biberikan adalah tanggung jawab yang harus diselesaikan. Namun, individu cenderung tidak dapat mengerjakan dua tugas dalam waktu yang sama.
b. Perceiving
Dalam mejalani kehidupan, individu perceiving menyikpinya dengan terbuka, serta menerima kemungkinan-kemungkinan yang akan datang. Dengan begitu, individu dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja.
individu cendrung luwes karena memiliki akan rasa tahu yang tinggi. Pada individu yang optimis ini, prestasi merupakan suatu prioritas dalam hidupnya, oelh karena itu indvidu beruapaya untuk meraih kenginannya dalam situasi apapun.