Mohon tunggu...
Yoga Anastio
Yoga Anastio Mohon Tunggu... -

Semoga Impian Yang Sudah Lama dinantikan akan menjadi kenyataan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Cinta Putri Ayu

7 Juli 2011   23:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:51 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dukanya Begitu Dalam,

Tapi Dia Tak Pernah Menangis,

Hidupnya Tearmat Kelam,

Tapi Dia Tak Pernah Kusam,

Hanya Seraut Wajah Putri Ayu Bagai Bunga Desa,

Senyum Manis Tersimpul, Lesung Pipi Mewarna Penuh Pesona.

Melintas Penawar Cinta Jejaka Kaya,

Putri Ayu Menunduk Malu,

Ragu Pada Cinta Bertahta,

Cinta Tergenggam Beralas Sembilu,

Ketika Dua Hati Berpadu Dalam Kesenjangan,

Namun Cinta Akan Menguak Takdir Kesucian Kalbu.

Putri Ayu Tetap Berlalu Dalam Lugu,

Sang Jejaka Tak Peduli Pada Kuasa Harta Dan Tahta,

Alampun Tersenyum Ramah Dalam Senandung Lagu,

Indahnya Cinta Terpadu Pada Janji Sumpah Bulan Ceria,

Balada Cinta Putri Ayu Pada Januari Yang Biru,

Menerjang Rintangan Pada Padang Ilalang,

Berlabuh Pada Mahligai Bahagia Pelaminan Cinta   Yang Sendu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun