Mohon tunggu...
Awalus Shoim
Awalus Shoim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Merasakan, melihat dan berfikir.. Egosentris adalah nafsu dan ambisi, "Sosialita mungkin sebuah kebutuhan"!!

Selanjutnya

Tutup

Money

Refleksi Meramu Hari Kretek Nasional

5 Oktober 2019   10:40 Diperbarui: 5 Oktober 2019   11:11 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebijakan era 92 an kalau tidak salah di awali dari soal cengkeh dengan orba membentuk Badan penyangga pemasaran cengkeh (BPPC) di mana salah satunya ada Tommy dalam monopoli pasar saat itu, menjadikan cengkeh jatuh dan para petani merugi, karena tidak bebas menjual, hal ini berimbas pada tembakau sebagai pendamping utama dlm komoditi tersebut.

Keempat, era itu dimulainya hancurnya harga ron atau daun tembakau dikalangan petani mulailah gudang gudang BAT-british american tobacco dan gudang garam bermain, apakah ikut permainan penghancuran harga atau terjebak dalam kebijakan dan atau menikmati oligopoli pasar? mungkin.

Tak cukup di situ era 2000an awal muncul kebijakan Perindag pada perusahaan rokok kecil dalam kewajiban cukai namun proses persyaratan dan pengurusan yang rumit dan berbiayai tinggi sebagai pembunuhan pelan pelan, plus aksi penutupan perusahaan rokok kecil yang merupakan cerminan dari hidupnya ekonomi dan penopang ukm. 

Alur hulu tengahan survivalnya komoditas tembakau diberangus dengan dominasi para perusahaan rokok besar, yang akhirnya masuklah philip moris dalam saham group sampurna, plus kebijakan import tembakau makin tenggelamlah usaha yg khas termasuk jenis virginia yang menjadi andalan para petani dan pengusaha rokok kecil, penelusuran peta ini begitu dirasakan di pusat suburnya tembakau jawa Temanggung Muntilan Wonosobo dan BAT dan virginia di daerah Bojonegoro Tuban Jombang Mojokerto, atau jenis Madura ampenan seputaran tapal kuda dan pulau Madura.

termasuk juga merasakan jejak cengkeh jenis madagaskar dan sedikit zanzibar diseputran Banyumas,

tertinggal elegi petani Tembakau dan cengkeh. dum.

*SudutMajenangCilacap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun