Kebijakan era 92 an kalau tidak salah di awali dari soal cengkeh dengan orba membentuk Badan penyangga pemasaran cengkeh (BPPC) di mana salah satunya ada Tommy dalam monopoli pasar saat itu, menjadikan cengkeh jatuh dan para petani merugi, karena tidak bebas menjual, hal ini berimbas pada tembakau sebagai pendamping utama dlm komoditi tersebut.
Keempat, era itu dimulainya hancurnya harga ron atau daun tembakau dikalangan petani mulailah gudang gudang BAT-british american tobacco dan gudang garam bermain, apakah ikut permainan penghancuran harga atau terjebak dalam kebijakan dan atau menikmati oligopoli pasar? mungkin.
Tak cukup di situ era 2000an awal muncul kebijakan Perindag pada perusahaan rokok kecil dalam kewajiban cukai namun proses persyaratan dan pengurusan yang rumit dan berbiayai tinggi sebagai pembunuhan pelan pelan, plus aksi penutupan perusahaan rokok kecil yang merupakan cerminan dari hidupnya ekonomi dan penopang ukm.Â
Alur hulu tengahan survivalnya komoditas tembakau diberangus dengan dominasi para perusahaan rokok besar, yang akhirnya masuklah philip moris dalam saham group sampurna, plus kebijakan import tembakau makin tenggelamlah usaha yg khas termasuk jenis virginia yang menjadi andalan para petani dan pengusaha rokok kecil, penelusuran peta ini begitu dirasakan di pusat suburnya tembakau jawa Temanggung Muntilan Wonosobo dan BAT dan virginia di daerah Bojonegoro Tuban Jombang Mojokerto, atau jenis Madura ampenan seputaran tapal kuda dan pulau Madura.
termasuk juga merasakan jejak cengkeh jenis madagaskar dan sedikit zanzibar diseputran Banyumas,
tertinggal elegi petani Tembakau dan cengkeh. dum.
*SudutMajenangCilacap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H