Mohon tunggu...
Awaludin Rauf Firmansyah
Awaludin Rauf Firmansyah Mohon Tunggu... Teknisi - Educate Yourself - Penggemar Sepak Bola, Sejarah, dan Seni

Just Sharing

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Lebih Dekat dengan Tebu, si Tegak yang Tak Hanya Sekadar Manis

27 Juli 2022   20:48 Diperbarui: 30 Juli 2022   03:45 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petani tebu. (Foto: KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ) 

Di pulau Jawa khususnya Jawa Timur, Mayoritas varietas BL lah yang menjadi primadona di hampir semua pabrik gula meski ada beberapa alternatif varietas yang tak kalah unggul.

cane harvesting (sumber gambar: science photo library)
cane harvesting (sumber gambar: science photo library)

Kemasakan tebu bergantung dengan ruasnya, semakin banyak ruasnya, semakin tua umurnya. Tebu dipanen sekali setiap tahunnya (11-12 bulan masa tanam) dan setelah puncak kemasakan potensi gulanya akan makin turun. 

Kemasakan puncak ditandai dengan munculnya bunga sebagai pertanda saat itu adalah maksimal potensi sukrosa/gula yang dapat dicapai.

Tak hanya di Sawah, tebu juga bisa di tanam di ladang dan bahkan di pekarangan. Selain itu tebu juga dapat dijadikan lahan bisnis minuman dengan es tebu nya yang menyegarkan.

great sugarcane (sumber gambar: renature)
great sugarcane (sumber gambar: renature)

Tak Afdhal juga bila tak menyebut rendemen yang secara kasar merupakan gula yang dapat dihasilkan dari tebu. 

Rendemen erat kaitannya dengan kemasakan, komposisi kimiawi dari tebu, curah hujan, yang kadangkala sering anomali sehingga membuat petani galau dan hanya bisa "nrimo ing pandum" serta lama waktu dari tebang hingga masuk ke mesin penggiling di pabrik gula yang aktif 24 jam dalam 1 musim giling.

Eksistensi dan dinamika perkebunan tebu

Seiring berjalannya waktu dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, dilansir dari tempo, jumlah lahan tebu makin berkurang tiap tahunnya. Tahun 2019 saja terjadi alih fungsi lahan tebu sebanyak 70.000 hektar dalam tiga tahun. 

Berbanding jauh terbalik dengan tahun 1930 dimana Indonesia menjadi raja gula dengan luas lahan 200 ribu hektar dengan produktivitas sampai tiga juta ton gula. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun