Dengan cepat, serangan udara jepang dengan lepasan torpedo mampu menghujam kapal-kapal AS hingga meledak dan tenggelam. Kerusakan hampir ada di tiap sisi dan menimbulkan banyak korban jiwa khususnya untuk pihak AS.
Amerika kalah hari itu, bala bantuan dari pangkalan Filipina terlambat tiba, namun beberapa aset penting seperti penyimpanan BBM dan galangan kapal tetap utuh.Â
Sehari kemudian, rakyat paman sam yang semula takut perang kini membulatkan tekad, genderang perang pun ditabuh hari itu juga sesaat setelah Presiden Franklin Delano Roosevelt mengumumkan perang kepada jepang. Tiga hari kemudian giliran Italia dan Jerman (berkoalisi dengan Jepang) mendeklarasikan perang kepada AS, yang tak mau kalah membangun poros sekutu bersama inggris dan soviet. Perang dimulai dengan medan utama di Asia Pasifik dan Eropa.Â
Jepang yang berupaya menjadi cahaya terang bagi Asia dan sekitar nyatanya mendapatkan kado berupa cahaya yang lebih terang dari Bom Nuklir yang dijatuhkan AS ke Hiroshima dan Nagasaki 3,5 tahun kemudian.Â
Tragis memang, Amerika membalas dan pada akhirnya Jepang menyerah, tapi tanpa momen itu mungkin saja tak ada status quo di Indonesia. Dan menariknya Jepang bisa bangkit setelahnya dan bisa berjaya di kemudian hari, sedangkan kita merdeka tapi tetap begini saja sampai hari ini.
Referensi: History.com, Pearl Harbor: Intelligence, psychology and command failure oleh Matthew J Cadbury dalam Journal Of Intelligence And Terrorism Studies
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H