Mohon tunggu...
Awaludin Rauf Firmansyah
Awaludin Rauf Firmansyah Mohon Tunggu... Teknisi - Educate Yourself - Penggemar Sepak Bola, Sejarah, dan Seni

Just Sharing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lirih

4 Mei 2020   16:49 Diperbarui: 4 Mei 2020   17:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Pixabay

Aku termenung

Di antara guguran salju ini

Terbesit lembut di sanubari

Akan mimpi-mimpi kecilku

Dalam dingin nan menyejukkan

Ku terpaku dalam keindahan

Menghempas segala kerinduan

Akan dirimu di ingatan

Alam ini begitu tenang

Dan tampakkan keramahannya

Membuat batinku tersadar

Akan arti cinta yang sesungguhnya

Lagi dan lagi,

Pikiran ini bergejolak

Laksana api yang membara

Tatkala kuingat lengkung senyummu

Begitu manis dan tak mau pergi

Dari ingatan....

Wahai Kasih..

Dikau adalah mimpiku

Yang selalu ingin ku tempuh

Sejauh dan sesulit apapun itu

Akan Kubawa dikau selalu

Dalam derap langkah hidupku

Kuterbangkan segala harapmu

Dan merangkul indah gemintang

Namun, aku pun tersadar

Dirimu, tak disisi lagi

Tinggalkan diriku

Dengan seberkas kasih sucimu

Dalam Yakinku

Engkau pastilah mengerti

Meski hanya sesaat

Satu senyum saja

Sudah cukup untukku

Oh Tuhanku

Izinkanlah hambamu ini

Walau hanya sekali waktu

Biarkan diri ini bersamanya

Sekali lagi....

Malang, 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun