Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zaman Edan, Kala Guru Tidak Dihargai Muridnya Lagi

1 November 2024   11:25 Diperbarui: 1 November 2024   12:05 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: https://www.rijal09.com)

Di era modern ini, perkembangan teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan melaju dengan kecepatan luar biasa, mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat. Salah satu dampak yang paling terasa adalah dalam dunia pendidikan. 

Pendidikan yang awalnya merupakan ruang sakral untuk belajar, menghormati, dan berinteraksi secara positif antara guru dan murid, kini mulai bergeser. Zaman "edan" ini, sebuah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kekacauan nilai dan norma sosial, telah membuat banyak murid memandang rendah peran guru.

 Guru yang dahulu dipandang sebagai sosok yang dihormati, kini mulai kehilangan wibawanya. Apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana kita sebagai masyarakat harus menyikapi fenomena ini?

Hilangnya Rasa Hormat: Faktor-faktor yang Memengaruhi

Hilangnya rasa hormat murid kepada guru tidak terjadi secara tiba-tiba. Fenomena ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan teknologi, perubahan pola asuh dalam keluarga, dan media sosial. Teknologi memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengakses berbagai informasi tanpa bantuan guru, menjadikan sosok guru seakan-akan tidak lagi penting. Ketika murid dapat belajar dari internet atau dari berbagai aplikasi pendidikan, peran guru sebagai sumber utama pengetahuan mulai tergeser.

Selain itu, pola asuh keluarga juga turut berkontribusi dalam mengubah persepsi anak terhadap guru. Banyak orang tua yang terlalu memanjakan anak-anak mereka, mengabaikan pentingnya mengajarkan nilai-nilai penghormatan kepada orang dewasa, terutama kepada guru. 

Ada pula orang tua yang sering mengkritik atau menuntut guru secara berlebihan, bahkan di depan anak-anak mereka. Hal ini membuat anak-anak tumbuh tanpa penghargaan yang seharusnya kepada sosok guru.

Media sosial juga memainkan peran besar dalam membentuk perilaku anak-anak terhadap guru. Di media sosial, seringkali tersebar berita atau unggahan yang menggambarkan guru sebagai sosok yang kurang dihargai atau bahkan ditertawakan. Ketika melihat fenomena ini, anak-anak menjadi lebih mudah meremehkan peran guru karena mereka terpengaruh oleh pandangan dan perilaku yang sama di lingkungan sekitarnya.

Implikasi Terhadap Proses Pembelajaran

Kurangnya rasa hormat dari murid kepada guru berdampak langsung terhadap proses pembelajaran. Ketika murid tidak lagi menghargai guru, mereka cenderung mengabaikan instruksi, kurang memperhatikan di kelas, atau bahkan tidak menganggap penting nasihat-nasihat yang diberikan oleh guru. Akibatnya, suasana belajar menjadi kurang kondusif dan tidak efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun