Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zaman Edan, Kala Guru Tidak Dihargai Muridnya Lagi

1 November 2024   11:25 Diperbarui: 1 November 2024   12:05 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: https://www.rijal09.com)

 Dalam situasi ini, para guru sering kali merasa kurang bersemangat atau bahkan frustasi dalam melaksanakan tugasnya. Padahal, semangat dan ketulusan guru dalam mengajar sangatlah penting untuk mendukung keberhasilan pendidikan.

Rasa tidak hormat juga memicu ketidaknyamanan di ruang kelas, di mana guru sering kali dihadapkan dengan perilaku tidak sopan, seperti berbicara kasar, bermain ponsel saat pelajaran berlangsung, atau bahkan mengacuhkan tugas-tugas yang diberikan. Kondisi ini sangat menyulitkan guru dalam menanamkan nilai-nilai moral dan membangun karakter positif pada diri siswa. 

Ketika seorang murid tidak menghormati gurunya, nilai moral yang harusnya tertanam sejak dini pun sulit berkembang, mengakibatkan rendahnya etika generasi muda di masa mendatang.

Menggali Akar Permasalahan: Tantangan dalam Sistem Pendidikan dan Kebijakan

Perubahan yang terjadi dalam interaksi murid-guru ini juga tidak lepas dari tantangan dalam sistem pendidikan itu sendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak sekolah yang terlalu berfokus pada pencapaian akademis dan angka-angka, sementara pendidikan karakter cenderung terabaikan. 

Padahal, pendidikan karakter adalah aspek penting yang menentukan bagaimana seseorang berperilaku dan berinteraksi di masyarakat. Akibatnya, banyak siswa yang pandai secara akademis, tetapi tidak memiliki nilai-nilai moral yang kuat, termasuk penghormatan terhadap guru.

Kebijakan pendidikan yang terus berubah dan berfokus pada aspek teknis sering kali mengabaikan hal-hal yang sifatnya lebih personal dan emosional antara guru dan siswa. 

Misalnya, kebijakan yang menitikberatkan pada ujian nasional atau standar nilai yang tinggi membuat guru sering kali terjebak pada rutinitas mengejar kurikulum, mengesampingkan waktu untuk membangun hubungan yang kuat dengan siswa. Siswa pun akhirnya melihat guru hanya sebagai "pengajar materi" dan bukan sosok yang patut dihormati dan diteladani.

Dampak Jangka Panjang: Generasi yang Kehilangan Arah

Hilangnya penghargaan murid terhadap guru akan memberikan dampak jangka panjang terhadap generasi mendatang. Ketika rasa hormat dan etika tidak diajarkan dan dipraktikkan sejak dini, akan sangat sulit untuk menumbuhkan generasi yang memiliki integritas dan karakter positif. 

Generasi yang tumbuh tanpa rasa hormat kepada guru, besar kemungkinan akan sulit untuk menghormati figur-figur lain dalam kehidupan sosial mereka, seperti atasan di tempat kerja atau bahkan orang tua mereka sendiri. Hal ini tentu menjadi ancaman bagi masyarakat, karena akan menciptakan lingkungan yang kurang harmonis dan jauh dari nilai-nilai kesantunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun