Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Strategi Efektif Menghadapi Rekan Kerja yang Terlalu Mendominasi di Tempat Kerja

8 Oktober 2024   10:33 Diperbarui: 8 Oktober 2024   11:04 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam lingkungan kerja, interaksi antara rekan kerja memegang peranan penting untuk menciptakan suasana yang produktif dan harmonis. Namun, tak jarang, kita dihadapkan pada situasi di mana salah satu rekan kerja terlalu mendominasi. Rekan kerja yang mendominasi cenderung memaksakan pandangannya, mengatur keputusan tanpa diskusi yang memadai, atau tidak memberi ruang bagi orang lain untuk berkontribusi. Kondisi ini dapat menimbulkan friksi, menurunkan semangat tim, dan mengganggu produktivitas. Berikut ini beberapa cara yang tepat untuk menghadapi rekan kerja yang mendominasi tanpa menciptakan konflik berkepanjangan.

1. Memahami Penyebab Rekan Kerja Mendominasi

Sebelum mengambil tindakan, penting untuk memahami penyebab mengapa seseorang bersikap mendominasi. Ada beberapa alasan mengapa seseorang cenderung mendominasi di tempat kerja:

  • Rasa Tidak Aman atau Ketidakpercayaan Diri: Beberapa individu mendominasi karena mereka merasa tidak aman dengan kemampuan rekan kerjanya atau kurang percaya diri. Mereka berusaha menunjukkan superioritas agar tidak dianggap lemah atau kurang kompeten.
  • Kebutuhan untuk Mengontrol Situasi: Ada orang yang memiliki sifat alami untuk mengontrol segalanya. Mereka merasa lebih nyaman ketika segala sesuatu berjalan sesuai kehendaknya.
  • Kebiasaan atau Pengaruh Posisi: Posisi atau jabatan tertentu mungkin memberikan seseorang lebih banyak kekuasaan, dan mereka mungkin tidak sadar bahwa mereka terlalu memanfaatkan kekuasaan tersebut dengan cara yang tidak seimbang.

Dengan memahami motivasi di balik perilaku mendominasi, kita dapat merancang pendekatan yang lebih tepat untuk menanganinya.

2. Mengendalikan Emosi dan Tetap Tenang

Rekan kerja yang mendominasi sering kali dapat memicu perasaan frustrasi atau tidak dihargai. Reaksi emosional yang berlebihan, seperti marah atau menyimpan dendam, hanya akan memperburuk keadaan. Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang dan rasional ketika menghadapi situasi seperti ini. Menjaga kontrol emosi akan membantu dalam berkomunikasi dengan lebih efektif dan terhindar dari konflik terbuka yang tidak perlu.

3. Menyampaikan Pendapat dengan Tegas

Sering kali, masalah dominasi di tempat kerja terjadi karena kurangnya komunikasi yang terbuka. Rekan kerja yang mendominasi mungkin tidak menyadari bahwa tindakannya telah menghalangi kontribusi orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menyampaikan pendapat dengan tegas namun sopan. Salah satu cara adalah dengan menggunakan pendekatan asertif, di mana kita menghormati pandangan rekan kerja sambil tetap mempertahankan hak kita untuk didengar.

Misalnya, ketika rekan kerja selalu mengambil alih diskusi, kita bisa berkata, "Saya menghargai pandangan Anda, namun saya juga ingin menyampaikan ide saya mengenai hal ini." Dengan begitu, kita tidak menyerang secara personal tetapi tetap menunjukkan bahwa kita juga berhak untuk berkontribusi.

4. Membuat Kesepakatan dalam Tim

Ketika rekan kerja mendominasi, seluruh tim bisa terkena dampaknya. Untuk mengatasi hal ini, penting bagi tim untuk menetapkan aturan dasar atau kesepakatan dalam menjalankan proyek atau kegiatan kerja. Kesepakatan ini bisa berupa pembagian tugas yang jelas, waktu berbicara yang merata dalam rapat, atau metode pengambilan keputusan yang melibatkan semua anggota.

Dengan adanya aturan yang jelas, ruang bagi satu individu untuk mendominasi dapat dipersempit. Selain itu, semua anggota tim akan merasa lebih dihargai dan dilibatkan, sehingga menciptakan dinamika kerja yang lebih sehat.

5. Membangun Hubungan yang Lebih Baik

Membangun hubungan personal yang lebih baik dengan rekan kerja yang mendominasi bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi masalah ini. Cobalah untuk memahami lebih dalam kepribadian dan gaya kerja mereka. Mungkin saja mereka mendominasi karena tidak sepenuhnya memahami cara berkolaborasi secara efektif dengan anggota tim lainnya. Dengan membangun hubungan yang lebih baik, kita bisa menciptakan suasana saling pengertian dan kerja sama yang lebih harmonis.

Cara lain untuk meningkatkan hubungan adalah dengan memberikan umpan balik secara pribadi dan positif. Alih-alih mengkritik di depan umum, berbicaralah empat mata dan sampaikan bagaimana tindakan mereka mempengaruhi kerja tim. "Saya merasa sulit untuk berkontribusi saat Anda sering mengambil alih keputusan. Saya yakin dengan sedikit lebih banyak komunikasi, kita bisa bekerja lebih baik sebagai tim."

6. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk menghadapi rekan kerja yang mendominasi. Selain menyampaikan pendapat dengan tegas, kita juga perlu mengasah keterampilan mendengarkan aktif dan empati. Ketika kita mendengarkan rekan kerja yang mendominasi dengan seksama, kita dapat lebih memahami sudut pandang mereka dan memberikan respons yang tepat.

Jika memungkinkan, gunakan pendekatan yang berfokus pada solusi, bukan masalah. Daripada membahas siapa yang salah atau benar, coba arahkan diskusi ke bagaimana cara terbaik untuk mencapai tujuan bersama. Fokus pada hasil dapat membantu mengurangi kecenderungan seseorang untuk mendominasi, karena semua anggota tim akan lebih terlibat dalam mencari solusi bersama.

7. Melibatkan Pihak Ketiga atau Atasan

Jika upaya pribadi tidak membuahkan hasil dan perilaku mendominasi terus berlanjut, mungkin saatnya melibatkan pihak ketiga, seperti atasan atau manajer. Namun, sebelum melakukannya, pastikan kita telah mencoba berbagai cara untuk menyelesaikan masalah secara langsung. Melibatkan atasan sebaiknya dijadikan langkah terakhir, karena bisa menciptakan kesan bahwa kita tidak bisa menangani masalah sendiri.

Saat melaporkan masalah ini, fokuskan pembicaraan pada dampak perilaku tersebut terhadap produktivitas tim, bukan masalah personal. Misalnya, kita bisa berkata, "Saya merasa dinamika tim terhambat karena satu orang sering kali mengambil alih keputusan tanpa diskusi. Ini membuat ide-ide dari anggota tim lain tidak tersampaikan."

8. Membangun Ketahanan Diri

Menghadapi rekan kerja yang mendominasi bisa sangat menguras energi dan emosi. Oleh karena itu, penting untuk membangun ketahanan diri. Cobalah untuk tidak terlalu terbawa emosi atau frustasi saat menghadapi situasi tersebut. Tetap fokus pada tujuan jangka panjang, yaitu menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi semua orang.

Ketahanan diri juga mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sulit. Jika rekan kerja tetap mendominasi meskipun kita sudah mencoba berbagai pendekatan, mungkin kita perlu menyesuaikan cara kita bekerja atau mencari cara lain untuk tetap produktif dan bahagia di tempat kerja.

9. Berkolaborasi untuk Mencapai Tujuan Bersama

Akhirnya, tujuan utama dari setiap lingkungan kerja adalah mencapai hasil yang terbaik. Fokuskan perhatian pada tujuan bersama, bukan pada siapa yang paling dominan. Jika kita bisa menanamkan semangat kolaborasi dan komunikasi yang baik, maka perilaku mendominasi dapat ditekan dan seluruh tim dapat bekerja dengan lebih efektif. Jangan lupa untuk selalu mengingatkan diri bahwa setiap orang, termasuk rekan kerja yang mendominasi, memiliki peran penting dalam kesuksesan tim.

Kesimpulan

Menghadapi rekan kerja yang terlalu mendominasi memang memerlukan kesabaran dan strategi yang tepat. Melalui pendekatan yang tenang, komunikasi asertif, dan kolaborasi yang baik, kita dapat mengatasi situasi ini tanpa menciptakan konflik besar. Yang terpenting adalah tetap fokus pada tujuan bersama dan menciptakan suasana kerja yang lebih produktif dan harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun