Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Janji Seorang Dewan, Bukan Sekadar Kata

4 Oktober 2024   09:47 Diperbarui: 4 Oktober 2024   09:47 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ini bukan tentang saya. Ini tentang kepercayaan yang telah kalian berikan. Dan saya tidak akan pernah menyia-nyiakan kepercayaan itu," tegas Rudi di depan kamera.

Masyarakat yang sebelumnya ragu mulai kembali mempercayainya. Mereka melihat bahwa Rudi tidak hanya bicara, tapi juga bertindak untuk membuktikan dirinya bersih dari segala tuduhan. Pabrik pengolahan sampah akhirnya selesai dan mulai beroperasi, memberikan dampak positif bagi kota kecil itu. Kota yang dulu penuh sampah kini lebih bersih, dan masalah limbah yang selama ini menjadi momok akhirnya teratasi.

Babak 7: Menggapai Cita-cita

Meski ujian berat telah ia lalui, Rudi sadar bahwa tantangan belum selesai. Ia masih punya banyak janji yang harus ditepati, dan masa depannya di politik masih panjang. Setelah kasus korupsi palsu itu mereda, Rudi mendapatkan lebih banyak dukungan dari masyarakat. Mereka menyadari bahwa Rudi adalah pejabat yang benar-benar berbeda. Sejak saat itu, ia menjadi sosok yang tidak hanya dihormati, tetapi juga dicintai.

Rudi terus menginisiasi berbagai program pembangunan di kotanya. Tidak hanya infrastruktur, ia juga mulai memperhatikan sektor pendidikan dan kesehatan. Bersama timnya, Rudi membangun klinik gratis untuk warga miskin dan sekolah-sekolah yang dilengkapi dengan fasilitas memadai. Ia juga menggagas program pelatihan keterampilan bagi anak-anak muda di kotanya agar mereka bisa mandiri dan tidak tergantung pada lapangan kerja yang terbatas.

Rudi juga membuka kesempatan kerja sama dengan para pengusaha lokal untuk menciptakan lapangan kerja baru. Ia memahami bahwa ekonomi kota kecil ini bergantung pada industri lokal, dan dengan memberdayakan para pengusaha, ia berharap kota ini bisa berkembang lebih pesat lagi.

Banyak orang yang berkata, "Pak Rudi adalah contoh anggota dewan yang benar-benar mengabdi pada rakyat. Bukan hanya janji manis saat kampanye, tapi tindakan nyata."

Suatu hari, saat berjalan di pasar, Rudi bertemu dengan Pak Herman. Pedagang sayur itu tersenyum hangat dan menyalami Rudi dengan penuh rasa terima kasih. "Terima kasih, Pak. Jalanan sudah bagus, harga stabil, dan anak saya sekarang bisa sekolah dengan beasiswa dari program Bapak."

Rudi tersenyum. "Saya hanya melakukan apa yang menjadi tanggung jawab saya, Pak Herman. Semoga ke depan kita bisa terus memperbaiki kota ini bersama-sama."

Babak 8: Akhir yang Terhormat

Di akhir masa jabatannya, Rudi telah menorehkan banyak prestasi. Tidak hanya janji-janji kampanyenya yang terpenuhi, tapi juga banyak proyek tambahan yang telah berhasil dijalankannya. Saat masa pemilihan berikutnya tiba, banyak warga yang berharap Rudi maju kembali. Namun, Rudi dengan tegas memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi. Ia merasa sudah cukup memberikan sumbangsihnya sebagai anggota dewan, dan kini saatnya memberikan kesempatan kepada yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun