Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Janji Seorang Dewan, Bukan Sekadar Kata

4 Oktober 2024   09:47 Diperbarui: 4 Oktober 2024   09:47 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Benar nggak, ya, Pak Rudi terlibat? Kok bisa pabrik itu nggak selesai-selesai? Jangan-jangan memang ada yang disembunyikan," ujar Pak Herman, pedagang sayur yang dulu sangat percaya pada Rudi.

Melihat isu yang berkembang, Rudi merasa tertekan. Meskipun ia tahu bahwa tuduhan tersebut tidak benar, Rudi menyadari bahwa di dunia politik, kebenaran sering kali dikalahkan oleh opini. Namun, Rudi tidak ingin menyerah. Ia mengumpulkan seluruh timnya untuk merancang strategi pembuktian bahwa dirinya tidak bersalah.

Babak 5: Pembuktian yang Sulit

Rudi memutuskan untuk menghadapi tuduhan itu secara langsung. Ia mengajukan audit terbuka terhadap proyek pabrik pengolahan sampah tersebut. Bersama dengan tim independen, Rudi memastikan bahwa setiap aliran dana bisa dipertanggungjawabkan. Tak hanya itu, ia juga menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan investigasi secara menyeluruh.

Namun, proses ini memakan waktu lama. Selama beberapa bulan, Rudi dan timnya harus bekerja keras untuk membuktikan bahwa tidak ada korupsi dalam proyek tersebut. Meski demikian, media dan lawan politik terus menekan, menciptakan narasi bahwa Rudi sedang berusaha menutupi jejaknya. Kepercayaan masyarakat terhadapnya semakin goyah.

Di tengah tekanan itu, keluarganya mulai merasakan dampaknya. Anak-anak Rudi, yang bersekolah di kota, mulai diejek oleh teman-temannya. "Ayahmu korupsi, ya?" kata salah seorang teman sekolah anak sulungnya, Adit. Rudi merasa terpukul, melihat keluarganya menjadi sasaran ketidakadilan akibat politik yang kotor.

Suatu malam, ketika duduk di meja makan bersama keluarganya, istrinya, Ratna, yang selama ini setia mendampinginya, mencoba memberikan semangat. "Rudi, aku tahu kamu jujur. Kami semua tahu itu. Jangan biarkan mereka menjatuhkanmu begitu saja. Buktikan bahwa kamu berbeda," ujar Ratna dengan penuh keyakinan.

Kata-kata Ratna memberikan kekuatan baru bagi Rudi. Ia tahu bahwa ini adalah ujian terbesar dalam hidupnya sebagai seorang pejabat. Baginya, ini bukan lagi soal karier politik, melainkan soal menjaga kehormatan dan integritas yang selama ini ia bangun.

Babak 6: Terbitnya Kebenaran

Tiga bulan setelah tuduhan pertama muncul, hasil audit dan investigasi KPK keluar. Semua hasil menunjukkan bahwa tidak ada indikasi korupsi yang dilakukan oleh Rudi atau pihak yang terkait dengannya. Keterlambatan proyek pabrik sampah murni disebabkan oleh masalah teknis, bukan karena adanya permainan uang. Media yang sebelumnya gencar memberitakan dugaan korupsi itu terpaksa meralat laporan mereka. Kebenaran akhirnya terungkap.

Rudi segera mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan situasi yang sebenarnya. Dengan tenang, ia menjelaskan kepada masyarakat bahwa ia selalu bekerja dengan jujur dan transparan. Ia juga menegaskan bahwa keterlambatan proyek bukan disebabkan oleh kesalahan manajemen, melainkan faktor eksternal yang di luar kendalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun