Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Janji Seorang Dewan, Bukan Sekadar Kata

4 Oktober 2024   09:47 Diperbarui: 4 Oktober 2024   09:47 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, di tengah-tengah kesuksesan itu, datanglah cobaan. Salah satu proyek pembangunan yang diajukan Rudi, yaitu perbaikan sistem drainase kota, mengalami masalah. Dana yang telah dialokasikan untuk proyek tersebut disalahgunakan oleh salah satu kontraktor yang terlibat. Akibatnya, proyek tersebut terhenti di tengah jalan, dan masyarakat mulai mempertanyakan integritas Rudi.

"Pak Rudi katanya bersih, tapi kenapa proyeknya berhenti begitu saja? Jangan-jangan dia juga ikut main," gumam seorang warga dengan nada kecewa.

Berita itu dengan cepat menyebar, bahkan menjadi bahan perbincangan di media sosial. Rudi yang selama ini dikenal sebagai pejabat yang jujur mulai diragukan. Tekanan datang dari berbagai pihak, termasuk dari lawan-lawan politiknya yang memanfaatkan situasi ini untuk menjatuhkannya.

Namun, Rudi tidak tinggal diam. Ia segera mengadakan konferensi pers, menjelaskan situasi yang sebenarnya, dan berjanji akan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam penyelewengan dana tersebut. "Saya tidak akan membiarkan satu sen pun uang rakyat disalahgunakan. Mereka yang terlibat akan kami proses secara hukum," tegas Rudi di hadapan para wartawan.

Rudi juga turun langsung ke lapangan untuk memastikan proyek drainase tersebut dilanjutkan dengan dana yang tersisa. Meski harus memotong beberapa pos anggaran lain, ia tetap berkomitmen menyelesaikan proyek tersebut. Bagi Rudi, kepercayaan masyarakat adalah segalanya, dan ia tidak ingin mengecewakan mereka.

Waktu berlalu, dan proyek-proyek yang dijanjikan Rudi satu per satu mulai terwujud. Jalanan kini lebih baik, harga sembako lebih stabil, dan program beasiswa berjalan lancar. Masyarakat yang semula meragukannya kini kembali memberikan dukungan penuh. Bahkan, pada pemilu berikutnya, Rudi terpilih kembali dengan suara mayoritas yang jauh lebih besar.

Babak 4: Angin Politik yang Berubah

Tahun-tahun berlalu dengan cepat. Rudi Santoso terus menjalani masa jabatannya periode yang kedua dengan penuh dedikasi. Setiap hari, ia berada di lapangan, mendengarkan keluhan masyarakat dan mencari solusi. Namun, di balik semua itu, angin politik mulai berubah. Lawan-lawan politik yang selama ini diam mulai menunjukkan taringnya. Mereka melihat bahwa popularitas Rudi semakin tak terbendung dan mulai merancang strategi untuk menjatuhkannya.

Pada suatu hari, sebuah isu besar muncul. Beberapa media lokal mulai menyebarkan berita tentang dugaan keterlibatan Rudi dalam kasus korupsi pembangunan pabrik pengolahan sampah. Pabrik itu, yang dibangun untuk mengurangi masalah sampah di kota kecil ini, mengalami keterlambatan dalam operasionalnya. Pihak-pihak yang tidak menyukai Rudi mulai menyebarkan isu bahwa ada permainan uang di balik proyek tersebut.

"Pak Rudi yang selama ini terlihat bersih, rupanya tidak sebersih yang kita kira," ujar salah satu komentator politik di acara televisi lokal.

Isu itu dengan cepat menyebar dan mempengaruhi kepercayaan masyarakat. Banyak yang mulai mempertanyakan integritas Rudi, bahkan orang-orang terdekatnya. Warga yang sebelumnya mendukung Rudi dengan sepenuh hati kini mulai ragu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun