Namun, satu hal yang terus menghantui pikiranku adalah keputusan untuk memberi tahu rekan-rekan kami tentang hubungan ini. Kami sudah cukup lama berpacaran, tetapi belum satu pun dari mereka yang tahu. Rina lebih memilih menjaga privasi ini, khawatir akan pandangan orang lain dan kemungkinan gosip yang bisa merusak reputasi profesional kami.
Suatu sore, saat kami duduk di kafe favorit kami, aku memberanikan diri untuk membahas topik ini.
"Rina, bagaimana kalau kita memberi tahu teman-teman kita tentang hubungan kita? Sudah cukup lama kita sembunyikan," ucapku, mencoba terlihat santai.
Rina terdiam sejenak, lalu menatapku. "Aku mengerti, Dimas. Tapi aku khawatir. Jika kita mengungkapkan ini, orang-orang mungkin akan berasumsi bahwa aku memanfaatkan posisiku untuk mendekatkan diri padamu. Kita berdua tahu itu tidak benar, tapi apakah mereka akan berpikir sama?"
"Memang ada risiko, tapi aku tidak ingin berbohong atau menyembunyikan siapa kita. Jika kita serius, seharusnya tidak ada yang perlu disembunyikan," jawabku.
Setelah perdebatan panjang, Rina akhirnya setuju untuk memikirkan kembali. Kami sepakat untuk memberi tahu sahabat terdekat kami terlebih dahulu. Setelah semua terasa lebih baik, barulah kami akan memberi tahu rekan-rekan di kantor.
Beberapa hari kemudian, kami mengundang sahabat terdekat kami, Andi dan Maya, untuk berkumpul di rumah. Mereka berdua adalah teman dekat kami yang saling mengenal dan bisa dipercaya. Dalam suasana santai, kami mengungkapkan hubungan kami yang sebenarnya.
"Wow, serius? Kalian pacaran?" seru Maya, tampak terkejut namun terlihat bahagia.
Andi menyeringai, "Aku sudah curiga kalian ada sesuatu! Tapi yang paling penting, kalian bahagia, kan?"
Kami mengangguk, dan kelegaan menghampiri ketika mereka memberi dukungan penuh. "Selama kalian bisa menjaga profesionalisme di kantor, aku rasa tidak ada yang salah dengan ini," tambah Maya.
Setelah pertemuan tersebut, rasa cemas dalam diriku mulai berkurang. Meski kami belum memberi tahu rekan kerja lain, setidaknya ada dua orang yang mendukung kami. Rina tampak lebih tenang dan percaya diri.