Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan di Tepian Waktu

27 September 2024   04:41 Diperbarui: 27 September 2024   04:49 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sunyi yang merayap malam,
Aku merenung di tepian waktu,
Menghitung jejak yang terlampaui jauh,
Mencari makna di balik setiap langkah,
Yang terkadang tak kutahu arahnya.

Hidup, adakah kau sekedar perjalanan?
Atau sebuah pelajaran tanpa akhir,
Di mana jatuh dan bangkit adalah guru setia,
Yang tak henti mengajarkan arti sederhana,
Tentang rasa, harapan, dan lara.

Setiap nafas adalah titipan,
Setiap hari adalah cermin,
Menampilkan jiwa yang kadang rapuh,
Namun terus mendaki meski peluh,
Mengejar mimpi di balik kabut.

Baca juga: Malam Kenangan

Aku bertanya pada angin yang berembus,
Apa arti dari segalanya?
Apakah kita hidup untuk bertanya,
Atau mencari jawab yang tak pernah tiba?

Namun pada akhirnya,
Aku sadar dalam keheningan,
Hidup bukan soal mencapai tujuan,
Tapi tentang merayakan perjalanan,
Menghargai detik yang takkan kembali.

Di sinilah aku berdiri,
Dengan hati yang mulai memahami,
Bahwa hidup tak perlu sempurna,
Asal kita mencintai apa adanya,
Dan terus mencari cahaya dalam gelapnya.

Py Laba, 27 September 2024

Baca juga: Rona Kehidupan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun