Dalam sunyi yang merayap malam,
Aku merenung di tepian waktu,
Menghitung jejak yang terlampaui jauh,
Mencari makna di balik setiap langkah,
Yang terkadang tak kutahu arahnya.
Hidup, adakah kau sekedar perjalanan?
Atau sebuah pelajaran tanpa akhir,
Di mana jatuh dan bangkit adalah guru setia,
Yang tak henti mengajarkan arti sederhana,
Tentang rasa, harapan, dan lara.
Setiap nafas adalah titipan,
Setiap hari adalah cermin,
Menampilkan jiwa yang kadang rapuh,
Namun terus mendaki meski peluh,
Mengejar mimpi di balik kabut.
Aku bertanya pada angin yang berembus,
Apa arti dari segalanya?
Apakah kita hidup untuk bertanya,
Atau mencari jawab yang tak pernah tiba?
Namun pada akhirnya,
Aku sadar dalam keheningan,
Hidup bukan soal mencapai tujuan,
Tapi tentang merayakan perjalanan,
Menghargai detik yang takkan kembali.
Di sinilah aku berdiri,
Dengan hati yang mulai memahami,
Bahwa hidup tak perlu sempurna,
Asal kita mencintai apa adanya,
Dan terus mencari cahaya dalam gelapnya.
Py Laba, 27 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H