Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Pemilihan Ketua OSIS SMAN 1 Kluet Timur, Debat Kandidat sebagai Wadah Aspirasi dan Gagasan

14 September 2024   13:39 Diperbarui: 14 September 2024   13:41 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Sekolah SMAN 1 Kluet Timur, Mushadi S. Pd memberikan sambutan sekaligus membuka acara debat (Sumber Gambar : DokPri)

Pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMAN 1 Kluet Timur merupakan salah satu kegiatan tahunan yang penting dalam membentuk kepemimpinan siswa. Pemilihan ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk memilih pemimpin mereka sendiri, serta mendorong terjadinya partisipasi aktif dalam kehidupan sekolah. Di tahun ini, pemilihan ketua OSIS dimulai dengan sebuah acara yang selalu dinantikan, yaitu debat kandidat. 

Debat kandidat ini menjadi momen penting di mana para calon ketua OSIS memaparkan visi, misi, serta gagasan mereka untuk memajukan sekolah. Dalam tulisan ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai proses pemilihan ketua OSIS SMAN 1 Kluet Timur, khususnya pentingnya debat kandidat dalam membentuk pandangan siswa terhadap kepemimpinan yang diinginkan.

Pentingnya OSIS dalam Kehidupan Sekolah

OSIS merupakan wadah bagi siswa untuk mengembangkan bakat kepemimpinan, berorganisasi, dan berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi sekolah. Melalui OSIS, siswa bisa terlibat dalam berbagai program yang mendukung kegiatan akademik maupun non-akademik, seperti perlombaan antar sekolah, kegiatan sosial, serta kampanye lingkungan. Oleh karena itu, ketua OSIS memiliki peran yang sangat krusial dalam mengarahkan dan memimpin berbagai program tersebut. Mereka tidak hanya dituntut untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, tetapi juga harus mampu mendengar dan menampung aspirasi seluruh siswa.

Di SMAN 1 Kluet Timur, pemilihan ketua OSIS selalu menjadi ajang yang dinantikan oleh seluruh siswa. Proses pemilihannya berlangsung secara demokratis, dengan melibatkan seluruh civitas sekolah, termasuk kepala sekolah,guru, karyawan/i dan siswa. Sebelum pemilihan, setiap calon ketua OSIS diharuskan melalui serangkaian tahapan, mulai dari pendaftaran, pengumpulan dukungan, hingga debat kandidat.

Persiapan Menuju Debat Kandidat

Proses pemilihan ketua OSIS dimulai dengan pendaftaran calon-calon yang berminat. Setiap pasangan calon diwajibkan untuk mengajukan visi dan misi yang jelas serta mendapatkan dukungan dari minimal 10% jumlah siswa. Setelah itu, panitia pemilihan yang terdiri dari guru dan anggota OSIS lama menyaring calon-calon yang memenuhi syarat untuk maju sebagai kandidat resmi. Maka terjaringlah 4 Pasangan Calon Ketua dan Calon Wakil Ketua OSIS periode 2024/2025.

Setelah kandidat ditetapkan, mereka diberi waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi debat kandidat. Debat kandidat adalah momen di mana para calon memiliki kesempatan untuk menunjukkan kualitas kepemimpinan mereka di hadapan seluruh siswa. Pada tahap ini, pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS harus mampu memaparkan program-program yang mereka tawarkan, menjawab pertanyaan dari panelis, serta merespons tanggapan dari para siswa lainnya.

Debat Kandidat: Wadah Pemaparan Gagasan

Paslon no urut 4 menyampaikan visi misi mereka (sumber gambar: DokPri)
Paslon no urut 4 menyampaikan visi misi mereka (sumber gambar: DokPri)

Debat kandidat ketua OSIS SMAN 1 Kluet Timur diadakan di halaman gedung laboratorium komputer sekolah, dengan seluruh siswa dan guru turut hadir. Setiap kandidat diberikan waktu untuk memaparkan visi dan misi mereka secara singkat. Visi yang mereka sampaikan umumnya berfokus pada bagaimana memajukan kegiatan sekolah, meningkatkan partisipasi siswa dalam berbagai program, serta memperkuat kebersamaan antar siswa. Selain itu, misi yang mereka paparkan juga berisi program-program konkret yang akan dijalankan selama masa kepemimpinan mereka.

Salah satu kandidat, misalnya, berfokus pada pengembangan kegiatan ekstrakurikuler yang lebih variatif dan menarik. Dia menyatakan bahwa setiap siswa memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda, sehingga penting bagi OSIS untuk menyediakan ruang bagi pengembangan minat tersebut. Kandidat lain, di sisi lain, lebih menekankan pada pentingnya kegiatan sosial, seperti mengadakan bakti sosial di masyarakat sekitar, yang bisa mempererat hubungan antara sekolah dan lingkungan sekitar.

Setelah pemaparan visi dan misi, selanjutnya segmen pertama para pasangan calon dipersilahkan menjawab pertanyaan yang dibacakan oleh panelis. Selanjutnya calon yang ditanya diberikan waktu menjawab selama 2 menit, kemuadian paslon lain akan menanggapi jawaban dari paslon yang menjawab pertanyaan panelis. Begitu seterusnya sampai selesai segmen pertama  selesai. Segmen kedua adalah tanya jawab antar paslon dan terakhir dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan siswa yang hadir. Siswa yang hadir dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan kepada para kandidat. Pertanyaan yang diajukan mencakup berbagai aspek, mulai dari cara mengatasi permasalahan di sekolah, seperti rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan OSIS, hingga bagaimana calon ketua OSIS akan menghadapi tantangan internal di dalam organisasi.

Debat ini tidak hanya menjadi ajang bagi para calon ketua OSIS untuk menunjukkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis, tetapi juga menjadi kesempatan bagi siswa lainnya untuk menilai kualitas kepemimpinan yang dimiliki setiap kandidat. Setiap jawaban yang diberikan oleh para kandidat dinilai secara cermat oleh audiens, baik dari segi kejelasan visi maupun kemampuan mereka dalam menawarkan solusi terhadap permasalahan yang ada.

Pengaruh Debat Kandidat terhadap Pemilih

Debat kandidat memberikan pengaruh yang besar terhadap pilihan siswa. Banyak siswa yang pada awalnya ragu atau belum menentukan pilihan menjadi lebih yakin setelah mendengarkan gagasan dari para kandidat. Dalam debat ini, para kandidat yang mampu menyampaikan visi dan misinya dengan jelas, serta menjawab pertanyaan dengan percaya diri, cenderung mendapatkan dukungan lebih banyak. Sebaliknya, kandidat yang tampak kurang siap atau tidak mampu memberikan jawaban yang memuaskan akan sulit mendapatkan dukungan.

Selain itu, debat kandidat juga memberikan pelajaran berharga bagi seluruh siswa mengenai pentingnya proses demokrasi. Siswa diajak untuk berpikir kritis, menimbang baik buruknya setiap gagasan, serta berani menyuarakan pendapat mereka melalui proses pemungutan suara yang transparan. Dengan adanya debat ini, siswa tidak hanya memilih berdasarkan popularitas, tetapi berdasarkan kualitas kepemimpinan dan program yang ditawarkan oleh para kandidat.

Pentingnya Menjaga Etika dalam Debat

Salah satu hal yang patut diapresiasi dari debat kandidat di SMAN 1 Kluet Timur adalah suasana debat yang berlangsung dengan sangat kondusif dan penuh etika. Para kandidat saling menghormati satu sama lain, meskipun mereka memiliki pandangan dan gagasan yang berbeda. Tidak ada serangan pribadi atau ucapan yang merendahkan, melainkan fokus pada perdebatan gagasan dan solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi sekolah.

Hal ini mengajarkan kepada seluruh siswa bahwa dalam perbedaan pendapat, penting untuk tetap menjaga sikap saling menghormati. Kepemimpinan yang baik bukan hanya diukur dari kemampuan menyampaikan gagasan, tetapi juga dari sikap bijak dalam menghadapi perbedaan pandangan.

Pemungutan Suara dan Pengumuman Hasil

Kepala Sekolah mencelupkan jarinya ke tinta sebagai bukti telah memilih (sumber gambar: DokPri)
Kepala Sekolah mencelupkan jarinya ke tinta sebagai bukti telah memilih (sumber gambar: DokPri)

Setelah debat kandidat selesai, proses pemungutan suara dilakukan setelah debat pada hari yang sama. Seluruh siswa beserta guru, karyawan/ti dan kepala sekolah berhak memberikan suara mereka untuk memilih kandidat yang menurut mereka paling layak menjadi ketua OSIS. Pemungutan suara dilakukan dengan sistem yang transparan dan terpantau langsung oleh panitia pemilihan, sehingga hasil pemilihan bisa diterima dengan lapang dada oleh seluruh pihak.

Hasil pemilihan ini kemudian diumumkan setelah proses pemungutan suara selesai. Karena pemungutan suara melalui sistem online, begitu siswa terakhir selesai melakukan pemilihan, maka hasilnya langsung bisa diketahui.

Kesimpulan

Debat kandidat dalam pemilihan ketua OSIS SMAN 1 Kluet Timur adalah langkah penting dalam menciptakan pemimpin yang berkualitas. Melalui debat ini, para kandidat tidak hanya menunjukkan kemampuan mereka dalam memimpin, tetapi juga menampilkan gagasan yang inovatif untuk kemajuan sekolah. Bagi siswa lain, debat ini menjadi kesempatan untuk belajar tentang proses demokrasi, serta pentingnya memilih pemimpin berdasarkan visi dan misi yang jelas.

Pada akhirnya, pemilihan ketua OSIS bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi juga soal bagaimana proses tersebut mampu membentuk karakter kepemimpinan siswa serta membangun kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun