Laila, dengan kelembutannya, membantuku menyembuhkan luka-luka itu. Dia tak pernah memaksa, selalu memberi ruang bagiku untuk menemukan diriku sendiri. Bersamanya, aku mulai menemukan kembali kebahagiaan yang dulu pernah hilang.
Dan di suatu hari yang cerah, ketika aku dan Laila berjalan bersama di taman, aku merasa ada kehangatan yang tumbuh di dalam hatiku. Sebuah perasaan damai yang sudah lama tak kurasakan. Aku tahu bahwa meskipun luka dari cinta segitiga itu masih ada, aku telah berhasil melaluinya. Aku telah belajar bahwa cinta tidak selalu berakhir dengan bahagia, tetapi dari setiap luka, kita bisa tumbuh dan menjadi lebih kuat.
Aku menatap Laila yang tersenyum padaku, dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, aku merasa benar-benar bahagia. Aku tahu bahwa aku telah menemukan seseorang yang mencintaiku dengan tulus, dan aku tidak akan lagi membiarkan bayang-bayang masa lalu menghancurkan kebahagiaan yang sekarang kumiliki.
Maya mungkin sudah pergi, tetapi pelajaran yang dia tinggalkan akan selalu ada dalam ingatanku. Dan meskipun cinta segitiga itu pernah menghancurkanku, aku tahu bahwa aku telah bangkit dari kehancuran itu. Aku telah menemukan diriku sendiri, dan aku siap melanjutkan hidupku dengan cinta yang baru, yang lebih tulus dan lebih kuat dari sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H