Setahun kemudian, pada tanggal 17 Agustus, desa kecil itu kembali merayakan hari kemerdekaan. Kali ini, Joko yang berdiri di depan, memimpin upacara dengan penuh khidmat. Di dadanya tersemat medali penghargaan atas dedikasinya dalam pendidikan dan pengembangan desa.
Saat bendera merah putih dikibarkan, Joko merasakan kehangatan yang familiar di hatinya. Ia tahu, kakeknya ada di sana, di setiap kibaran bendera itu, di setiap langkah perjuangannya. Dan seperti yang selalu diajarkan kakeknya, Joko berjanji untuk terus menjadi cahaya yang menerangi, menjadi bagian dari perjuangan yang tak pernah padam, demi Indonesia tercinta.
Dengan mata yang berkaca-kaca, Joko memimpin lagu kebangsaan Indonesia Raya, suaranya lantang dan penuh semangat. Di langit biru yang cerah, bendera merah putih berkibar dengan gagahnya, membawa harapan dan impian seluruh bangsa.
Dan di bawah kibaran bendera itu, Joko tahu bahwa perjuangan ini akan terus berlanjut, dari generasi ke generasi, seperti cahaya yang tak pernah padam. Cahaya yang selalu ada di balik bendera merah putih, simbol dari semangat, cinta, dan kebanggaan akan tanah air yang merdeka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI