Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Persahabatan yang Iklas, Langkah Memaafkan dan Bersikap Setelah Tahu Dimanfaatkan

9 Agustus 2024   22:45 Diperbarui: 9 Agustus 2024   22:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah pertama yang saya ambil adalah merenung dan mengevaluasi hubungan ini secara keseluruhan. Saya mencoba melihat segala sesuatunya dari berbagai sudut pandang. Saya bertanya pada diri sendiri, "Apakah saya benar-benar menjadi teman yang baik? Ataukah ada kesalahan yang saya lakukan sehingga dia merasa perlu untuk memanfaatkan saya?" Refleksi ini penting agar saya tidak hanya menyalahkan orang lain, tetapi juga memahami peran saya dalam situasi ini.

Setelah melalui proses refleksi, saya menyadari bahwa persahabatan ini memang tidak seimbang sejak awal. Saya terlalu memberikan banyak, tanpa memastikan apakah saya juga menerima hal yang setara. Saya belajar bahwa dalam persahabatan, memberikan bantuan itu baik, tetapi harus ada batasan yang jelas agar tidak dimanfaatkan.

Memaafkan dengan Ikhlas

Memaafkan seseorang yang telah memanfaatkan kita bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu dan usaha untuk benar-benar bisa melepaskan rasa sakit hati. Namun, saya menyadari bahwa memaafkan adalah langkah penting untuk melanjutkan hidup dengan damai. Saya memutuskan untuk memaafkannya, bukan karena dia pantas dimaafkan, tetapi karena saya pantas untuk hidup tanpa beban dendam.

Proses memaafkan dimulai dari mengakui perasaan saya sendiri. Saya memberi diri saya waktu untuk merasakan sakit, marah, dan kecewa. Saya tidak memaksa diri untuk segera pulih, tetapi memberi waktu untuk menyembuhkan luka tersebut. Setelah itu, saya mulai melihat situasi ini sebagai bagian dari pembelajaran hidup. Saya belajar untuk tidak terlalu bergantung pada orang lain, dan lebih mempercayai diri sendiri.

Saya juga mencoba untuk memahami bahwa mungkin dia memiliki alasan sendiri mengapa bersikap seperti itu. Mungkin dia tidak menyadari dampak dari perbuatannya, atau mungkin dia sendiri sedang menghadapi masalah yang membuatnya berperilaku demikian. Dengan mencoba melihatnya dari sudut pandang yang lebih luas, saya bisa sedikit demi sedikit meredakan rasa sakit hati.

Sikap Setelah Tahu Dimanfaatkan

Setelah memaafkan, langkah berikutnya adalah menentukan bagaimana saya akan bersikap ke depannya. Saya memutuskan untuk menjaga jarak dengan teman tersebut, bukan karena saya ingin memutuskan persahabatan, tetapi lebih kepada menjaga diri saya sendiri. Saya mulai membatasi interaksi dan menghindari situasi di mana saya bisa kembali dimanfaatkan.

Saya juga memperkuat batasan dalam hubungan sosial saya. Saya belajar untuk lebih selektif dalam memilih teman dan lebih waspada terhadap tanda-tanda bahwa seseorang mungkin hanya ingin memanfaatkan kebaikan saya. Namun, di sisi lain, saya tidak ingin menjadi orang yang penuh curiga. Saya tetap membuka diri untuk bersahabat dengan orang lain, tetapi kali ini dengan kesadaran yang lebih matang.

Pengalaman ini mengajarkan saya untuk lebih mencintai diri sendiri. Saya menyadari bahwa saya tidak harus selalu memberikan segalanya kepada orang lain, terutama jika itu merugikan diri saya sendiri. Saya belajar untuk berkata "tidak" ketika saya merasa tidak nyaman, dan lebih mendengarkan intuisi saya.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun