Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta di Ruang Kelas Membawa ke Pelaminan

8 Agustus 2024   17:54 Diperbarui: 8 Agustus 2024   17:55 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: review.bukalapak.com)

Hana merasa tersentuh mendengar kata-kata tersebut. Ia menyadari bahwa hubungan mereka sebagai guru dan murid bukan hanya tentang materi pelajaran, tetapi juga tentang inspirasi dan dukungan yang saling diberikan. Dia mulai memikirkan bagaimana cara untuk menerapkan pelajaran-pelajaran ini dalam kehidupannya dan tidak hanya membiarkannya terbatas pada ruang kelas.

Akhir tahun ajaran tiba, dan Hana berhasil mencapai hasil yang sangat memuaskan dalam ujian akhir. Mr. Adrian merasa bangga dan mengucapkan selamat kepadanya dengan cara yang penuh kehangatan. "Kamu telah bekerja sangat keras, Hana, dan hasilnya sangat membanggakan. Aku yakin kamu akan mencapai hal-hal besar di masa depan."

Hana tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Mr. Adrian. Saya sangat menghargai semua dukungan dan bimbingan yang Anda berikan. Anda telah membuat perbedaan besar dalam hidup saya."

Setelah tahun ajaran berakhir, Hana melanjutkan studi di perguruan tinggi yang ia impikan, membawa serta semua pelajaran dan nilai yang telah ia pelajari. Meskipun hubungan antara mereka tetap dalam kerangka profesional, Hana merasa bersyukur telah memiliki seseorang yang telah menginspirasi dan membimbingnya dengan cara yang sangat berarti.

Mr. Adrian, di sisi lain, melanjutkan kariernya sebagai pendidik, terus menyentuh kehidupan siswa-siswanya dengan dedikasi dan cinta yang sama. Ia selalu mengenang Hana sebagai salah satu murid yang memberikan kepuasan tersendiri dalam perjalanan mengajarnya.

Hana dan Mr. Adrian mungkin tidak pernah menjadi lebih dari seorang guru dan murid, tetapi mereka berdua memahami bahwa hubungan yang terjalin di ruang kelas telah meninggalkan jejak yang mendalam dan abadi. Hana memulai babak baru dalam hidupnya dengan penuh keyakinan, dan Mr. Adrian terus menjalani panggilannya dengan penuh semangat, mengetahui bahwa telah membuat perbedaan yang signifikan dalam hidup seseorang.

Setelah tahun ajaran berakhir, Hana melanjutkan studi di perguruan tinggi dengan penuh semangat. Meskipun jarak dan kesibukan kuliah membuat mereka jarang bertemu, hubungan antara Hana dan Mr. Adrian tetap kuat. Mereka terus berkomunikasi melalui email dan pesan, berbagi perkembangan terbaru dalam hidup mereka dan berbincang tentang topik-topik yang mereka sukai.

Seiring berjalannya waktu, Hana menyadari betapa pentingnya kehadiran Mr. Adrian dalam hidupnya. Meskipun mereka tidak memiliki hubungan yang lebih dari sekadar guru dan murid, Hana merasa bahwa ada sesuatu yang lebih mendalam di antara mereka. Mr. Adrian juga merasakan hal yang sama dan mulai menyadari bahwa perasaannya terhadap Hana tidak pernah benar-benar pudar.

Setelah beberapa tahun, Hana menyelesaikan studinya dan kembali ke kota tempat dia bersekolah untuk mencari pekerjaan. Kesempatan untuk bekerja di sebuah perusahaan penerbitan memberikan Hana peluang untuk mengejar passion-nya dalam sastra. Ia merasa senang dan juga merasa lebih dekat dengan Mr. Adrian, yang terus memberikan dukungan dan nasihat berharga.

Suatu sore, setelah salah satu pertemuan mereka yang rutin, Mr. Adrian mengajak Hana untuk makan malam. Mereka duduk di sebuah restoran kecil yang nyaman, berbincang tentang berbagai hal mulai dari pekerjaan hingga rencana masa depan. Hana merasakan kedekatan yang semakin dalam dan mulai berpikir tentang masa depan mereka.

Ketika mereka menyelesaikan makan malam, Mr. Adrian tiba-tiba menjadi serius dan berkata, "Hana, selama ini kita telah menjalani perjalanan yang panjang dan penuh makna. Aku telah melihatmu tumbuh menjadi seseorang yang luar biasa dan aku sangat menghargai setiap momen yang kita habiskan bersama. Aku tahu bahwa perasaan kita telah berkembang seiring waktu, dan aku ingin tahu apakah kamu merasa sama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun