c. Mengganggu Keseimbangan Psikologis
Ketika orang tua terlalu banyak campur tangan, pasangan bisa merasa tertekan atau bahkan kehilangan kepercayaan diri dalam menjalankan peran mereka sebagai suami atau istri. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan psikologis dan menyebabkan stres yang berkepanjangan, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hubungan.
d. Menghambat Kemandirian
Salah satu tujuan pernikahan adalah membentuk keluarga yang mandiri. Namun, campur tangan orang tua yang berlebihan dapat menghambat proses kemandirian ini. Pasangan mungkin menjadi terlalu bergantung pada orang tua dalam mengambil keputusan, sehingga sulit untuk belajar menghadapi tantangan hidup bersama.
3. Penyebab Campur Tangan Orang Tua
Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang tua cenderung campur tangan dalam rumah tangga anak mereka:
a. Keterikatan Emosional
Orang tua yang terlalu terikat secara emosional dengan anaknya mungkin merasa sulit untuk melepaskan kontrol. Mereka ingin memastikan anak-anak mereka selalu berada di jalur yang benar, yang terkadang diartikan sebagai ikut campur dalam setiap aspek kehidupan anak.
b. Kekhawatiran Berlebihan
Orang tua sering kali khawatir jika anak mereka tidak mampu menghadapi tantangan rumah tangga sendirian. Kekhawatiran ini bisa muncul dari perasaan takut anak akan gagal atau mengalami kesulitan yang berat. Akibatnya, orang tua merasa perlu untuk terus mengawasi dan mengarahkan kehidupan rumah tangga anak.
c. Nilai dan Tradisi Keluarga